KETIK, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman menegaskan bahwa keberhasilan Pasar Induk Godean pasca-revitalisasi tidak hanya ditentukan oleh bangunan yang baru dan megah, tetapi juga oleh kesadaran kolektif dari seluruh pihak — pedagang, pembeli, dan pengelola.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Makwan, mengatakan bahwa tertibnya operasional pasar merupakan wujud nyata dari misi Bupati Sleman untuk mewujudkan keadilan sosial-ekonomi masyarakat.
“Pedagang wajib tertib, pembeli harus nyaman, dan pengelola harus profesional. Itulah kunci agar Pasar Godean benar-benar memberi kemakmuran bagi warga,” tegasnya, Kamis 30 Oktober 2025.
Makwan menjelaskan, Pemkab Sleman akan terus memantau pengelolaan parkir, sampah, dan area luar agar pasar berfungsi optimal. “Kami ingin pasar ini menjadi simbol Sleman yang maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadaban,” katanya.
Pantauan Ketik.com di Pasar Induk Godean, aktivitas di pasar tradisional dengan kapasitas sekitar 1.800 pedagang itu terus meningkat. Aktivitas dini hari yang mulai hidup sejak pukul 02.00 WIB disebut menjadi bukti semangat pedagang menyesuaikan diri dengan sistem baru. Penataan tata letak yang kini menghadap utara pun mendapat sambutan positif karena membuat pasar lebih tertib dan bersih.
Sejumlah pedagang seperti Siti mengaku nyaman dengan kondisi baru tersebut. “Sekarang pasar lebih enak, lebih teratur. Semoga pembeli tambah ramai,” ujarnya.
Dengan semangat kolektif itu, Pasar Godean diharapkan menjadi model pasar tradisional modern yang mampu menggerakkan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Dikutip dari laman Sekretariat Presiden, revitalisasi Pasar Godean rampung dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Agustus 2024. Revitalisasi menelan anggaran sebesar Rp 89 Miliar.
