KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan, SMA Negeri Taruna se-Jatim menjadi salah satu pilar penting dalam menyiapkan Generasi Emas menuju Indonesia Emas 2045.
Sebab, SMAN Taruna tidak hanya menanamkan pengetahuan akademik, tetapi juga membentuk disiplin, integritas, dan tanggung jawab moral sebagai fondasi utama bagi lahirnya calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.
Itu disampaikan saat memimpin Upacara Pembaretan secara kolektif 1.346 Siswa SMAN Taruna se-Jatim Tahun 2025, di Dermaga Madura, Koarmada II TNI Angkatan Laut Surabaya, Kamis 16 Oktober 2025.
Turut hadir dalam Upacara Pembaretan, ada Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Komandan Komando Daerah TNI AL (Dankodaeral) V Laksda TNI Ali Triswanto, Wakil Komandan (Wadan) Kodiklatal Laksda TNI Andi Abdul Aziz, Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Laksamana Muda TNI Dr. Mukhlis, Kepala SMAN Taruna Nusantara Malang Brigadir Jenderal TNI M. Mahbub Junaedi, dan Kadispers Lanud AU Iswahyudi Letkol Penerbang Apri Arfianto.
Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan itu diikuti taruna-taruni enam SMAN Taruna se-Jawa Timur. Mereka adalah siswa-siswi SMAN Taruna NALA, SMAN 3 Taruna Angkasa, SMAN 2 Taruna Bhayangkara, SMAN 5 Taruna Brawijaya, SMAN Taruna Madani, dan SMAN 2 Taruna Pamong Praja. Dan, sekitar 3.500 orang tua dan wali murid turut hadir menyaksikan momen bersejarah yang menjadi simbol tonggak pembentukan karakter dan disiplin generasi muda Jatim.
“Baret yang kalian kenakan hari ini bukan sekadar tanda diterimanya kalian sebagai taruna-taruni. Tapi menjadi wujud komitmen moral untuk menjaga kehormatan, solidaritas, dan tanggung jawab,” tegas Gubernur Khofifah.
“Ini adalah janji kepada diri sendiri bahwa kalian siap menjadi bagian dari generasi yang tangguh dan berintegritas serta calon pemimpin masa depan,” lanjutnya.
Gubernur Jatim Khofifah memimpin Upacara Pembaretan secara kolektif 1.346 Siswa SMAN Taruna se-Jatim Tahun 2025, di Dermaga Madura, Koarmada II TNI Angkatan Laut Surabaya (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)
Sebelum memakai baret, taruna-taruni terlebih dahulu menjalani masa basis selama tiga bulan, merupakan tahapan penting dalam pembentukan karakter. Mencakup pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB), Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD), Bela Negara, Wawasan Kebangsaan, Peraturan Penghormatan Militer (PPM), Cara Memberikan Instruksi (CMI), hingga Sosialisasi Peraturan Kehidupan Taruna.
Selama masa basis, para taruna hidup dalam sistem boarding school dengan kedisiplinan tinggi. Mereka tidak diperkenankan berinteraksi dengan keluarga atau menggunakan alat komunikasi agar fokus membentuk karakter, solidaritas, serta rasa tanggung jawab.
“Dari proses inilah lahir generasi yang tangguh, berkarakter, dan berintegritas. Pendidikan ketarunaan bukan sekadar latihan fisik, tapi juga wadah pembentukan moral, religiusitas dan tanggung jawab sosial,” tegas Gubernur perempuan itu.
Ditegaskan, pembiasaan positif yang tertanam dalam kehidupan taruna merupakan fondasi penting bagi lahirnya calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.
“Di lembaga Taruna, rutinitas sejak bangun hingga tidur adalah latihan pembentukan karakter agar kebaikan menjadi kebiasaan. Dari sinilah akan tumbuh calon pemimpin bangsa yang kuat secara mental, fisik, dan moral,” tuturnya.
Khofifah mengingatkan, memasuki era global yang penuh tantangan, diperlukan kesiapan generasi muda menghadapi disrupsi teknologi dan kemajuan kecerdasan buatan (AI).
“Kalian harus siap menghadapi perubahan zaman. Bangunlah nalar kritis, kembangkan kreativitas, jadilah inovatif dan kolaboratif, namun tetap beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Itulah bekal utama menuju Indonesia Emas 2045,” pesan Khofifah.
Selain menekankan aspek intelektual dan karakter, juga penting menjaga semangat persatuan dan kejujuran dalam setiap langkah pengabdian.
“Kalian adalah Generasi Emas yang akan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Maka jagalah persaudaraan dan jadilah penjalin sinergi bagi bangsa dan daerahmu,” tegasnya, sambil menyampaikan rasa bangga terhadap para taruna yang memperlihatkan kemampuan peralatan militer Angkatan Laut.
“Mereka, anak-anakku berjajaran di belakang taruna ada KRI Surabaya, KRI Banjarmasin, KRI Gusti Ngurah Rai dan KRI yang paling baru dan paling besar se-Asia yaitu KRI Brawijaya,” ungkapnya.
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang telah menginisiasi penyelenggaraan pembaretan bersama ini.
Penghargaan juga disampaikan kepada Kasal, Kasau, Kasad, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, Danlanud Iswahyudi, Kodaeral Jatim, IPDN, dan Pondok Pesantren Dalwa Pasuruan atas kemitraan strategis dalam membangun ekosistem pendidikan taruna di Jawa Timur.
Apresiasi juga diberikan kepada Pangkoarmada II RI yang telah menjadi tuan rumah pembaretan dan para kepala sekolah, pendidik, pembina dari TNI dan Polri, pamong, wali asrama, serta orang tua yang telah menjadi bagian penting dari proses pembentukan karakter taruna.
“Kerja keras Bapak-Ibu semua adalah amal jariyah yang pahalanya tidak akan terputus. Begitu pula kepada para orang tua yang mempercayakan anak-anaknya untuk ditempa menjadi pemimpin masa depan,” tutur Khofifah.
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan prestasi, Gubernur Khofifah menganugerahkan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Kategori Perak kepada lima kepala sekolah SMAN Taruna se-Jawa Timur.
Penghargaan juga diberikan kepada 12 Taruna Taruni Kelas X yang berprestasi terbaik selama basis dari masing-masing SMAN Taruna, yakni berupa piagam diberikan kepada Taruna bernama Pradana Bintang Nararya dan Taruni Brigita Nasya Dhamaris Prayogi dari SMAN Taruna Nala Jatim, Taruna Afiqa Ada Aliandy dan Taruni Aisha Khaerani Abdila dari SMAN 3 Taruna Angkasa Jatim.
Ada juga Taruna Maulana Fadhil Akmal dan Taruni Ni Kadek Ayu Risty Olivia dari SMAN 2 Taruna Bhayangkara. Daffa Raqila dan Taruni Aulia Ayu dari SMAN 5 Taruna Brawijaya, Taruna Maulana Firmansyah dan Taruni Qatrunadaanindyasari Kusumo Puteri dari SMA Taruna Madani, Taruna Wiraditya Damar Satria dan Taruni Almira Putri dari SMAN 2 Taruna Pamong Praja.
Juga diserahkan penghargaan bagi Sekolah beprestasi Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter (GSBB) kepada SMAN Taruna Bhayangkara (Juara 1), SMAN Taruna Angkasa (Juara II), dan SMAN Taruna Madani (Juara III).
GSBB, merupakan gerakan yang memberikan cermin kepemimpinan di dalam lingkungan sekolah dengan berbagai gambar dan lukisan yang memberikan motivasi bagi para taruna di berbagai sudut sekolah termasuk karakter taruna yang setiap saat menjadi penilaian pengasuh dan pembina.
Menutup sambutannya, Gubernur Khofifah mengajak seluruh taruna menjadikan momen pembaretan sebagai awal perjalanan pengabdian dan prestasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Mari kita wujudkan SDM unggul menuju Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara, dan bersama-sama menyongsong Indonesia Emas 2045 melalui semangat Jatim BISA (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif),” pungkasnya. (*)