KETIK, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus berkomitmen meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja migran. Langkah konkret tersebut diwujudkan dengan menghadiri rapat koordinasi bersama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) di Kantor Balai BP2MI Sumatera Selatan, Selasa, 14 Oktober 2025.
Kepala Disnakertrans Muba, Herryandi Sinulingga, A.P., didampingi Fungsional Pengantar Kerja Titin Maryati dan Pengantar Kerja Ahli Pertama Thomas Bagas Wisnu Putra hadir langsung dalam pertemuan tersebut.
Rapat tersebut membahas penguatan implementasi kerja sama antara pemerintah daerah dan BP3MI dalam upaya melindungi pekerja migran Indonesia (PMI).
“Kami ingin memastikan setiap pekerja migran mendapatkan hak-hak mereka serta dukungan penuh selama bekerja di luar negeri,” ujar Herryandi Sinulingga.
Selain membahas perpanjangan nota kesepahaman (MoU), rapat juga menyoroti rencana pembentukan Desa Migran Emas dan Layanan Utama Migran Centre di Kabupaten Musi Banyuasin. Program ini diharapkan menjadi model pengelolaan yang edukatif, aman, dan menyejahterakan masyarakat.
Herryandi menjelaskan bahwa kehadiran Desa Migran Emas dan Migran Centre menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan dan akses informasi ketenagakerjaan yang lebih baik.
“Program ini sejalan dengan visi dan misi Bupati Musi Banyuasin, HM Toha Tohet, dan Wakil Bupati Kyai Rohman, yaitu Muba Maju Lebih Cepat dan Masyarakat Sejahtera,” ungkapnya.
Kepala BP3MI Sumatera Selatan, Waydinsyah, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemkab Muba. Ia memastikan BP3MI akan mendampingi secara aktif dalam proses pembangunan Desa Migran Emas dan Layanan Utama Migran Centre.
“Layanan Utama Migran Centre akan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Kami akan menyediakan data lowongan kerja luar negeri, pelatihan, serta pendampingan bagi calon pekerja migran,” jelas Waydinsyah.
Ia juga menekankan pentingnya aspek pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dalam program ini.
“Pendidikan dan pemberdayaan adalah kunci. Kami ingin warga desa menjadi cerdas, aktif belajar, serta produktif secara intelektual dan ekonomi,” tambahnya.
Menutup pertemuan, Herryandi Sinulingga berharap sinergi antara Pemkab Musi Banyuasin dan BP3MI Sumsel terus berlanjut untuk memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia.
“Kami mengapresiasi upaya BP3MI dan berharap kerja sama ini tidak hanya berlanjut, tetapi juga semakin meningkat di masa mendatang,” tuturnya. (*)