Membuka Tabir Coban Rondo: Antara Pesona Air Terjun dan Legenda Cinta yang Tragis

3 November 2025 05:45 3 Nov 2025 05:45

Thumbnail Membuka Tabir Coban Rondo: Antara Pesona Air Terjun dan Legenda Cinta yang Tragis
Pengunjung menikmati keindahan Air Terjun Coban Rondo. (Foto: Aliyah/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Malang terkenal akan wisata alamnya yang banyak dan sangat indah. Dari malang bagian utara sampai selatan memiliki destinasi wisata alam. Dari banyaknya destinasi tersebut selalu ada cerita dibalik ditemukannya keindahan alam tersebut. Salah satu yang menarik adalah sejarah Coban Rondo yang memiliki air terjun sangat indah.

Destinasi wisata yang berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini memiliki air terjun yang keindahannya sangat diincar oleh banyak wisatawan. Coban Rondo adalah wisata legendaris yang sudah terkenal sejak era 1980an. 

Ketinggian air terjun di destinasi wisata ini mencapai 84 meter. Kesegaran airnya ternyata bersumber dari air Cemoro Dudo. Selain airnya yang segar, Coban Rondo juga menawarkan keindahan alam yang mempesona.

Di balik keindahan alamnya, ternyata Coban Rondo memiliki mitos yang dipercaya oleh banyak masyarakat sekitar. Nama Coban Rondo sendiri berasal dari legenda kisah Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, serta sang suami Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmara.

Sepasang suami-istri ini sedang melakukan perjalanan bersama. Di tengah perjalanan tak disangka bertemu dengan Joko Lelono. Melihat kecantikan Dewi Anjarwati, Joko Lelono langsung terpikat dan membuat Raden Baron Kusumo marah, tidak terima dengan perilaku Joko Lelono.

Raden Baron Kusumo memerintahkan Dewi Anjarwati untuk bersembunyi di balik air terjun, sedangkan sang suami bertarung sengit dengan Joko Lelono. Pertarungan tersebut berakhir tanpa pemenang karena nyawa keduanya melayang.

Dewi Anjarwati yang bersembunyi di belakang air terjun kemudian mendengar kabar jika suaminya meninggal akibat bertarung bersama Joko Lelono. Dewi Anjarwati sangat terpukul dan berduka mendalam hingga Ia tidak pernah meninggalkan tempat suaminya meninggal.

Sejak saat itu, Dewi Anjarwati dikenal sebagai Rondo atau Janda. Dari cerita tersebut muncullah nama Coban Rondo pada air terjun yang berada di Pujon, Kabupaten Malang.

Mitos Coban Rondo yang Beredar

Dari cerita legenda yang tragis tersebut, banyak orang sekitar yang percaya dengan mitos-mitos pada Coban Rondo. Hingga saat ini mitos-mitos tersebut masih dipercaya oleh masyarakat sekitar. Beberapa mitos tersebut, diantaranya:

Pasangan Berpacaran yang Datang Akan Mendapatkan Kesialan

Pasangan berpacaran yang datang untuk kencan di Coban Rondo akan mendapatkan kesialan karena dianggap bersenang-senang di atas penderitaan Dewi Anjarwati. 

Larangan Membuang Sampah Sembarangan

Terdapat larangan untuk membuang sampah sembarangan pada destinasi wisata ini. Hal tersebut akan membuat makhluk halus penunggu Coban Rondo marah.

Konon katanya jika tetap melakukan larangan tersebut akan diikuti sampai rumah oleh makhluk halus penunggu air terjun. Hal ini juga memberikan dampak positif untuk keasrian Coban Rondo agar selalu bersih dan nyaman bagi wisatawan.

Budaya Selapan Jawa

Selapan Jawa adalah tradisi dimana larangan untuk berpergian bagi pengantin baru. Tradisi ini dipercayai oleh masyarakat sekitar bahwa pengantin baru dilarang untuk datang ke Coban Rondo sebelum selapan atau 35 hari setelah menikah.

Dewi Anjarwati yang Masih di Air Terjun

Banyak orang meyakini bahwa Dewi Anjarwati masih berada di air terjun tersebut. Konon katanya, ketika Ia merasa sedih, Dewi Anjarwati akan mengajak berbicara perempuan yang ada di Air Terjun Coban Rondo.

Terlepas dari banyaknya mitos serta legenda yang dipercaya warga sekitar, Coban Rondo memang memiliki keindahan yang bisa membuat kagum para wisatawan. Bagi para traveler, Coban Rondo bisa jadi opsi tempat liburan di Malang yang sejuk dan indah.(*)

Tombol Google News

Tags:

mitos coban rondo coban rondo malang Wisata Malang air terjun malang