Masyarakat Peduli Nanggroe Salurkan Bantuan Korban Banjir Pidie Jaya dan Bireuen

11 Desember 2025 21:33 11 Des 2025 21:33

Thumbnail Masyarakat Peduli Nanggroe Salurkan Bantuan Korban Banjir Pidie Jaya dan Bireuen
Masyarakat peduli Nanggroe menyalurkan bantuan ke Dua wilayah, yakni Pidie Jaya dan Bireuen terhadap warga terdampak banjir, 11 Deswmber 2025.(Foto: Zaelani Bako/Ketik.com)

KETIK, ACEH SINGKIL – Aliansi Masyarakat Peduli Nanggroe yang terdiri dari tiga organisasi mahasiswa dan pemuda yakni: Ikatan Pelajar Mahasiswa Singkil (IPMA Singkil), Cakrawala Muda Aceh, dan Solidaritas Mahasiswa Pemuda Aceh (SMPA) menyalurkan donasi untuk korban terdampak bencana banjir dan longsor di Pidie Jaya dan Bireuen.

Itu setelah sebelumnya dilakukan penggalangan dana di Banda Aceh, persisnya ‎depan Kodim 0101 Kota Banda Aceh, sejak Senin, 1 Desember hingga Sabtu, 6 Desember 2025.

Setelah proses pengumpulan selesai, aliansi kemudian menyalurkan bantuan pada Minggu, 7 Desember hingga Selasa, 9 Desember 2025.

‎Bantuan yang berhasil dikumpulkan berupa baju layak pakai, paket sembako, serta donasi uang tunai sebesar Rp10.000.000, yang kemudian didistribusikan ke sejumlah titik posko masyarakat di dua kabupaten terdampak.

"Di ‎Kabupaten Pidie Jaya, titik distribusi disalurkan ke desa Lhok Sandeng, desa Babah Krueng, desa Tujoh, dan desa Tijen Daboh. Untuk kabupaten Bireuen, ke Gampong Kandang, dan Leungkeubeu," kata Iwan Rismadi, selaku kordinator lapangan, Kamis, 11 Desember 2025.

‎Iwan menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemuda dan mahasiswa terhadap kondisi Aceh.

‎"Kami ikut prihatin dampak fenomena banjir dengan tumpukan kayu yang hanyut dengan potongan yang rapi. Jelas ini adalah fenomena yang sangat janggal sekali," ucapnya.

‎ia meminta pemerintah untuk bertanggung jawab penuh atas kerusakan lingkungan yang telah memicu bencana tersebut.

“Menteri Kehutanan dan pemerintah daerah harus bertanggung jawab atas eksploitasi hutan yang selama ini berlangsung di Aceh," jelas Iwan.

Jelas kejadian ini karena besarnya kerusakan hutan yang disebabkan oleh tangan manusia yang memberikan izin bagi pihak-pihak yang merusak alam.

‎Sementara itu, Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Singkil (IPMA Singkil), Ari Jalu Suzain, memberikan pernyataan mengenai pentingnya peran pemuda dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Aceh.

‎Ari menyampaikan gerakan ini bukan sekadar menyalurkan bantuan, tetapi juga tentang menyampaikan suara masyarakat.

Dia menyebut pemuda dan mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam mengingatkan bahwa bencana bukan sekadar musibah alam, tetapi dampak kebijakan yang lalai menjaga lingkungan. 

"Kami berharap pemerintah dapat mengambil langkah nyata agar kejadian seperti ini tidak terus berulang, " ungkap Ari. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Masyarakat peduli Nanggroe Salurkan Bantuan ke Dua wilayah terdampak banjir Aceh 2025