KETIK, BLITAR – Maraknya aksi pencurian yang belakangan meresahkan warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, membuat pemerintah desa tak tinggal diam.
Kepala Desa Tambakrejo, Surani, turun langsung memimpin langkah penguatan keamanan melalui pengaktifan kembali pamswakarsa atau pengamanan swakarsa di tingkat masyarakat.
Dalam satu bulan terakhir, setidaknya empat kali kasus pencurian dilaporkan terjadi di desa tersebut. Kondisi itu membuat warga merasa khawatir, terutama karena wilayah Tambakrejo juga dikenal sebagai salah satu tujuan wisata di pesisir Blitar.
“Kami tidak ingin masyarakat kehilangan rasa aman. Apalagi di sini banyak wisatawan yang datang, tentu kenyamanan harus terjaga,” ujar Surani, Selasa, 23 September 2025.
Sebagai bentuk antisipasi, pihak desa menggerakkan kembali kegiatan ronda malam di tiap dusun. Surani menekankan bahwa keterlibatan warga adalah benteng pertama dalam menjaga lingkungan mereka.
“Kami menggencarkan pamswakarsa supaya keamanan dan kenyamanan di Desa Tambakrejo tetap terjaga,” tegasnya.
Namun, Surani menyadari peran masyarakat saja tidak cukup. Ia pun mengajukan permohonan kepada Polres Blitar untuk menambah pos polisi di sejumlah titik rawan. Menurutnya, keberadaan pos tersebut akan mempercepat respons aparat sekaligus memberi efek psikologis bagi pelaku kriminal.
“Penambahan pos polisi di daerah kami akan sangat membantu. Harapannya, respon bisa lebih cepat dan tindak kejahatan bisa ditekan,” kata Surani.
Tak lupa, ia juga memberikan apresiasi kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang disebutnya selama ini sudah konsisten mendampingi masyarakat dalam menjaga ketertiban. Surani menilai sinergi lintas unsur itu menjadi faktor penting keberhasilan menciptakan desa yang aman.
“Selama ini koordinasinya sangat bagus. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat, aparat desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa bisa terus berjalan bersama. Dengan sinergi itu, kami optimis Tambakrejo bisa semakin kondusif,” pungkasnya. (*)
