Listrik Padam Sejak Kemarin, Warung Nasi di Abdya Laris Manis, Malam Hari Jadi Ramai

30 September 2025 21:35 30 Sep 2025 21:35

Thumbnail Listrik Padam Sejak Kemarin, Warung Nasi di Abdya Laris Manis, Malam Hari Jadi Ramai
Salah satu warung nasi kaki lima Blangpidie, Selasa, 30 September 2025 ramai dipadati pelanggan. (Foto: T. Rahmat/Ketik)

KETIK, ACEH BARAT DAYA – Penghentian arus listrik yang terjadi sejak kemarin di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, membawa cerita berbeda bagi warga dan pedagang. Meski sebagian masyarakat mengeluh kesulitan beraktivitas, justru pedagang kuliner khususnya warung nasi kebanjiran pembeli.

Siti Rahma (42), pemilik warung nasi di kawasan Blangpidie, ibu kota Abdya, mengungkapkan biasanya persediaan nasi 10 kilogram cukup hingga malam. Namun kali ini, dagangannya sudah habis dalam beberapa jam saja..

“Sebelum jam 08.00 WIB sudah ludes semua. Sepertinya karena banyak orang tidak bisa masak di rumah, jadi makan di luar. Alhamdulillah, meski listrik padam, rezeki tetap ada,” ucap Siti sambil tersenyum, Selasa malam, 30 September 2025.

Biasanya, tambah Siti, setelah Magrib agak sepi, sekarang malah tambah ramai. Bahkan kata dia, suasana Kota Blangpidie saat ini seperti malam lebaran yang disesaki lalu lalang kendaraan dan masyarakat.

Foto Suasana salah satu jalan di kota Blangpidie ramai walaupun listrik padam, Selasa malam, 30 September 2025. (Foto: T. Rahmat/Ketik)Suasana salah satu jalan di kota Blangpidie ramai walaupun listrik padam, Selasa malam, 30 September 2025. (Foto: T. Rahmat/Ketik)

Ahmad (35), salah satu pelanggan yang ditemui di sebuah warung nasi, mengaku terpaksa mencari makan di luar karena listrik mati sejak kemarin membuat rice cooker tak bisa digunakan.

“Masak pakai kompor bisa, tapi agak repot karena bahan juga terbatas. Jadi lebih praktis beli nasi di warung,” katanya.

Namun, Ahmad melihat sisi positif dari kondisi ini. Menurutnya, pemadaman listrik justru menghadirkan suasana berbeda. “Jadi lebih ramai, bisa ketemu kawan-kawan di warung. Seperti ada hiburan tersendiri di tengah kesulitan,” tambahnya.

Menjelang malam, suasana Blangpidie tampak hidup. Jalanan dipadati kendaraan warga yang mencari warung makan dan kopi. Beberapa ruas jalan bahkan sempat padat merayap. Lampu-lampu dari kafe, warung nasi, dan pedagang kaki lima menjadi penerang utama, menggantikan gelapnya listrik yang padam.

Meski pemadaman listrik yang sudah sejak kemarin tetap menjadi keluhan warga, bagi pedagang kuliner kondisi ini menjadi berkah tak terduga. Warung nasi laris manis, dan Blangpidie pun menjelma menjadi kota yang penuh keramaian di malam hari. (*)

Tombol Google News

Tags:

blangpidie Mati Lampu Listrik Padam PLN Aceh Barat Daya abdya Aceh Kuliner makanan Nasi Malam