KETIK, SITUBONDO – Peristiwa runtuhnya atap asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, menggugah anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB HM Nasim Khan.
Nasim Khan memberikan dukungan moral dan menyalurkan bantuan kepada santri dan pengasuh ponpes, Kamis 30 Oktober 2025.
Nasim Khan melalui lembaga sosialnya, NKI mengucapkan bela sungkawa terhadap santriwati yang wafat dan menyampaikan rasa prihatin terhadap dua santriwati yang masih menjalani rawat inap di RSUD Besuki akibat patah tulang dalam tertimpah reruntuhan atap.
Tim NKI menyerahkan bantuan sembako, santunan untuk keluarga korban meninggal, serta menyampaikan pesan penguatan bagi seluruh penghuni pondok pesantren yang masih berduka.
“Kami dari Tim NKI, Sahmasy, dan PKB hadir untuk memberikan dukungan moral sekaligus memastikan semua pihak ikut peduli terhadap kondisi pesantren,” ujar Nasim Khan melalui pesan WhatsApp kepada Ketik.com.
Menurut Nasim Khan, musibah ini merupakan ujian sekaligus peringatan yang harus diwaspadai bersama.
“Memang musibah kali ini karena faktor alam, namun kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi. Pemerintah pusat, provinsi, dan daerah harus satu visi dalam mengawal pembangunan atau fasilitas pendidikan di pesantren,” ujarnya.
Nasim Khan juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Situbondo, aparat keamanan, relawan, dan masyarakat yang gerak cepat dalam menolong para korban sejak awal kejadian.
Dalam kesempatan itu, Nasim Khan menyampaikan pesan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, yang mengingatkan pentingnya perhatian pemerintah terhadap pesantren, baik dari sisi pembangunan fisik, pendidikan, maupun keselamatan para santri dan pengasuhnya.
“Gus Muhaimin selalu menegaskan bahwa pesantren adalah benteng moral bangsa. Keselamatan dan kenyamanan santri harus jadi prioritas kita semua,” katanya.
Lebih lanjut, politisi PKB dari Daerah Pemilihan Jatim III, Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi ini menegaskan bahwa melalui Nasim Khan Indonesia (NKI), pihaknya akan terus membawa program sosial, pendidikan, dan kemanusiaan.
“Bagi kami, turun ke masyarakat bukan saat pemilu, tapi kita lakukan setiap saat. Karena hal tersebut, bagian dari amanah yang harus kita laksanakan,” jelas pria kelahiran Asembagus Situbondo.
Sebelum meninggalkan pondok pesantren, kata Nasim Khan, Tim NKI bersama pengasuh pondok menggelar doa bersama untuk almarhumah. “Semoga musibah ini yang terakhir. Kita doakan semua pondok di Indonesia semakin kuat dan aman,” tuturnya (*)
