KPID Jatim Silaturahmi ke Ponpes Lirboyo Bahas Siaran Kontroversial Trans7

16 Oktober 2025 14:25 16 Okt 2025 14:25

Thumbnail KPID Jatim Silaturahmi ke Ponpes Lirboyo Bahas Siaran Kontroversial Trans7
KPID mengunjungi pondok pesantren Lirboyo. (Foto: KPID Jatim)

KETIK, KEDIRI – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, pada Rabu, 15 Oktober 2025 malam. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas aduan masyarakat terkait penayangan program siaran Xpose Uncensored Trans7 pada 13 Oktober lalu yang dinilai mengandung unsur SARA, ujaran kebencian, dan disinformasi mengenai pondok pesantren.

Tujuh komisioner KPID Jatim, dipimpin Ketua Royin Fauziana, disambut langsung oleh salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo, K.H. Abdullah Kafabihi Mahrus, didampingi sejumlah pengurus dan alumni.

Ketua KPID Jatim, Royin Fauziana, menyatakan bahwa kunjungan ini adalah bentuk tanggung jawab moral KPID dalam memonitoring dan mengawasi isi siaran lembaga penyiaran.

Sementara itu, K.H. Abdullah Kafabihi Mahrus, yang akrab disapa Buya Kafa, mengatakan bahwa pihaknya telah memaafkan insiden yang menurutnya sangat mendiskreditkan pendidikan di pondok pesantren.

Buya Kafa menegaskan, pola pendidikan di pondok pesantren tidak hanya mencerdaskan santri, tetapi juga mengajarkan adab dan akhlak. Ia menjelaskan bahwa sikap hormat santri kepada kiai dan guru, termasuk tradisi mencium tangan, adalah bentuk penghormatan seorang murid yang telah menerima ilmu, bukan praktik feodalisme.

“Santri-santri itu menghormati kiai dan gurunya karena di pondok (pesantren) diajarkan soal adab dan akhlak. Jadi itu bukan bentuk feodalisme. Bahkan kalau di rumah kita juga diajari untuk cium tangan orang tua dan guru kita. Itu bentuk terima kasih dan hormat kita kepada orang yang telah mengajari kita,” tutur Buya Kafa.

Terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah pihak, termasuk Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal), di Kantor KPID Jatim, Buya Kafa bersyukur aksi tersebut berjalan baik, lancar, dan kondusif.

“Alhamdulillah, mereka menyampaikan aspirasinya dengan damai dan baik. Artinya proses belajar di (Pondok Pesantren) Lirboyo berhasil membuat santri-santri memiliki adab dan akhlak yang baik. Bisa menghormati orang lain,” ungkapnya.

Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Jatim, Rosnindar Prio Eko Rahardjo, mengapresiasi sambutan Ponpes Lirboyo. Pascapertemuan, KPID Jatim merencanakan kegiatan sosialisasi dan penguatan literasi penyiaran bagi para santri Lirboyo.

“Beberapa waktu lalu KPID Jawa Timur juga sudah menyelenggarakan kegiatan literasi tentang penyiaran dan tantangannya, bekerja sama dengan Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri. Insyaallah kegiatan positif ini akan kami lanjutkan, tentunya juga dengan lembaga-lembaga yang lain,” ujarnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Lirboyo KPID KPID Jatim Trans7 Pesantren Kiai kediri Kiai Lirboyo