KETIK, TRENGGALEK – Komisi IV DPRD Trenggalek menggelar kunjungan ke Kemendikdasmen sejak Selasa, 7 Oktober 2025 kemarin. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi PPG Prajabatan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek menepati janji untuk menindaklanjuti sekaligus memperjuangkan aspirasi yang disampaikan oleh Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan setempat. Salah satunya berkunjung ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Dalam kunjungan tersebut, Komisi IV didampingi oleh, Sekretaris Daerah, Edi Supriyanto,Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora), Agus Setiyono, dan Kepala Badan Kepegawaian, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Heri Yulianto.
"Ini bentuk merupakan kepedulian serta kepekaan Komisi IV menindaklanjuti atau follow up aspirasi 103 PPG Prajabatan Trenggalek beberapa waktu yang lalu, "kata Sukarodin, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek, kepada jurnalis Ketik.com, Rabu 8 Oktober 2025.
Sukarodin menjelaskan, pihaknya bersama jajaran eksekutif berkolaborasi untuk mencari solusi atas nasib PPG Prajabatan Trenggalek sebanyak 103 orang. Sehingga ada jalan keluar sekaligus sebagai wujud legislatif dan eksekutif selalu hadir di tengah kesulitan masyarakat.
Ia menyebut, ada arahan dari Kemendikdasmen agar Dindikpora untuk mengirim data-data PPG Prajabatan yang telah mengajarkan di mana saja dan jam mengajar. "Termasuk data kekurangan guru di Trenggalek yang mencapai 690 orang, "tuturnya.
Politisi senior PKB ini selanjutnya meminta kepada Pemkab untuk melihat realita yang ada atas keberadaan guru, di mana setiap tahunnya terus berkurang, salah satu Karana pensiun. Sementara ada aturan yang tidak memperbolehkan pengangkatan tenaga honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Tentu ini sebuah dilema. Logika yang terbangun tentu harus ada rekrutmen tenaga guru. Tak terkecuali dengan memprioritaskan PPG Prajabatan, "tandasnya.
Seperti diketahui, di Kabupaten Trenggalek hingga September 2025, kebutuhan guru sebanyak 4.785 orang, sedangkan guru yang tersedia 4.095 orang. Sehingga kekurangan guru sebanyak 690 orang yang terdiri dari guru kelas, guru Mapel, dan guru BK (*)