KETIK, MALANG – Sebuah kolaborasi inovatif tengah dirajut antara dua perguruan tinggi di Jawa Timur. Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) dan Fakultas Teknik Universitas Yudharta Pasuruan resmi memulai langkah konkret dalam proyek Internet of Things (IoT) di sektor pertanian cerdas atau smart farming di wilayah Probolinggo, Selasa, 11 November 2025.
Kunjungan delegasi Universitas Yudharta Pasuruan ke kampus Unikama pada Senin kemarin menjadi momentum penting bagi realisasi kerja sama yang telah dijalin sejak 2023. Delegasi tersebut dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Teknik, Muhammad Imron Rosadi, S.Kom., M.Kom., bersama dua mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika.
Dekan Fakultas Teknik UYP, Muhammad Imron Rosadi (memakai batik) dalam kunjungannya ke Unikama. (Foto: Dok. Unikama)
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ketua Program Studi Teknik Informatika Unikama, Akhmad Zaini, S.Kom., M.T., yang menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar bentuk kerja sama seremonial, tetapi implementasi nyata dari semangat tridharma perguruan tinggi.
“Kami menyambut baik kolaborasi strategis ini. Kehadiran rekan-rekan dari Universitas Yudharta bukan hanya memperkuat hubungan institusi, tetapi juga membuka ruang bagi mahasiswa kami untuk turun langsung menyelesaikan persoalan riil di masyarakat,” ujar Akhmad Zaini.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas percepatan proyek IoT Smart Farming yang difokuskan pada pengelolaan lahan bawang di Probolinggo. Proyek ini dirancang untuk membantu petani mengoptimalkan hasil panen melalui teknologi sensor dan sistem pemantauan digital berbasis IoT.
Dengan dukungan nota kesepahaman (MoU) yang berlaku hingga 2027, Unikama dan Universitas Yudharta Pasuruan berkomitmen menjadikan proyek ini sebagai model kolaborasi lintas kampus yang berorientasi pada solusi berkelanjutan.
“Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian dari dua kampus, kami ingin menghadirkan solusi nyata bagi petani sekaligus memperlihatkan bagaimana tridharma perguruan tinggi bisa diwujudkan secara sinergis,” ungkap Imron Rosadi.
Inisiatif ini menjadi langkah nyata implementasi tridharma perguruan tinggi sekaligus solusi inovatif untuk pertanian bawang di Jawa Timur. (Foto: Dok. Unikama)
Lebih dari sekadar proyek teknologi, inisiatif ini juga menjadi ruang belajar aplikatif bagi mahasiswa dari kedua universitas. Mahasiswa dari FST Unikama dan Fakultas Teknik Universitas Yudharta Pasuruan akan terlibat langsung dalam pengembangan sistem, pengujian perangkat, hingga implementasi lapangan.
Selain itu, program ini akan terintegrasi dengan kegiatan Bina Desa yang selama ini menjadi program unggulan Universitas Yudharta Pasuruan, di mana Unikama berperan sebagai mitra strategis dalam mendukung pengabdian kepada masyarakat berbasis inovasi teknologi.
Melalui proyek IoT Smart Farming ini, kedua kampus berharap dapat memperkenalkan wajah baru pertanian modern di Jawa Timur. Pertanian yang tak hanya bergantung pada cuaca dan intuisi, tetapi juga pada data, sensor, dan kecerdasan buatan yang bekerja bersama manusia. (*)
