KETIK, SUMENEP – Universitas Annuqayah kembali mencatatkan langkah progresif. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Plus Umroh secara resmi dilepas pada Rabu malam, 16 Juli 2025, di halaman Rektorat kampus yang berada di kawasan Guluk-Guluk, Sumenep.
Program ini tak sekadar ajang pengabdian masyarakat lintas negara, tapi juga dibalut dengan nilai-nilai spiritual lewat perjalanan umroh. Sebanyak 9 mahasiswa, terdiri dari 2 mahasiswa putra dan 7 mahasiswa putri, akan melaksanakan KKN di Sekolah Indonesia Mekkah.
Mereka didampingi langsung oleh dua dosen pendamping lapangan yakni Dr. Ach Khotib, M.Pd (Wakil Rektor III) dan Dr. Paisun, M.Pd (Kepala LPPM Universitas Annuqayah).
Dalam acara pelepasan, hadir pula perwakilan PT Travel An Namirah, Kiai Darorul A’la, yang menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama ini. Ia menilai kolaborasi ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bentuk sinergi mulia antara dunia pendidikan dan nilai-nilai keagamaan.
"Bisa bekerja sama dengan Universitas Annuqayah adalah kehormatan besar bagi kami. Semoga ini jadi awal dari keberangkatan-keberangkatan yang lebih besar ke depan. Semua diniatkan ibadah,” ucapnya penuh semangat.
Tak hanya memberangkatkan mahasiswa, PT Travel An Namirah juga memfasilitasi keberangkatan para guru ngaji dan takmir masjid dalam program ini. Menurut Kiai Darorul, hal ini bukan soal nilai materi, tapi gagasan besar di balik program KKN Internasional-lah yang membuatnya istimewa.
"Kami sangat berterima kasih kepada Ponpes Annuqayah. Ini bukan soal nominal, tapi karena ide besarnya yang luar biasa. Sangat bermakna dan penuh nilai," lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Universitas Annuqayah, Kiai M Mushthafa, M.A, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret untuk mendorong internasionalisasi kampus.
"Program ini bukan hanya tentang pengabdian sosial, tapi juga strategi pengembangan kampus agar lebih dikenal secara global. Kami ingin mahasiswa membawa pesan kebaikan Annuqayah ke dunia luar," jelasnya.
Ia juga mengajak para mahasiswa untuk meniatkan perjalanan ini sebagai bentuk tabarruk (mengharap berkah) dari pendiri Pondok Pesantren Annuqayah, KH Muhammad Syarqawi Al Qudusi, yang dikenal memiliki hubungan kuat dengan Tanah Suci.
"Kiai Syarqawi pernah nyantri di Mekkah. Mari niatkan perjalanan ini untuk menyambungkan ruhani kepada beliau dan para masyaikh Annuqayah lainnya," pesannya.
Dengan semangat keilmuan dan spiritualitas, Universitas Annuqayah tak hanya mengirim mahasiswa untuk belajar lintas negara, tapi juga merangkai jembatan nilai antara pesantren, pendidikan tinggi, dan dunia internasional.(*)