KETIK, CILACAP – Dalam rangka Hari Pramuka 14 Agustus 2025, Sekolah Luar Biasa (SLB) Al Banun Cilacap menggelar kemah bertempat di lapangan sekolah SLB Al Banun, 14 Agustus 2025, malam.
Pada sesi hiburan, Kepala Sekolah Al Banun Cilacap, Asih Minanti Rahayu mempersembahkan sebuah puisi.
Puisi bertemakan 'Anak-anak Pramuka riang gembira membawa Dasa Darma dan Tri Satya'. Berikut puisi tersebut.
Pramuka Riang Gembira Berpedoman Dasa Darma dan Tri Satya
"Disini senang,
disana senang,
dimana-mana hatiku senang,
Disinsen disansen,
Dimana-mana hatiku senang,".
Begitulah lagu Pramuka kita,
Membawa hati riang gembira,
Agar kita bahagia,
Di bumi mana pun Allah,
Kita terjaga
"Disinsen disansen,
Dimana-mana hatiku senang,
Betapa riangnya,
Kalau dimana-mana ada perdamaian,
Lalalalalalala
Lalalalalalala
Lalalalalalala
Kita anak-anak Pramuka,
Bersama Bapak Ibu Guru tercinta,
Belajar berkepeminpinan yang bersahaja,
Membawa Dasa Darma dan Tri Satya,
Setiap regu tunaikan amanah mulia,
Hidup bersama saling membantu untuk memakmurkan dunia,
Tanpa dengki, tanpa benci, tanpa iri kepada yang lainnya,
Melainkan penuh kasih dan sayang yang jiwa korsa
Disinsen disansen,
Dimana-mana hatiku senang
Kami berlagu,
Dengan tepuk tangan dan tarian gembira,
Setiap upacara api unggun penuh cinta,
Melantunkan semangat kami,
Semangat anak-anak yang membawa bekal suci,
Memimpikan harmoni di setiap mimpi,
Biar perang usai,
Biar konflik pergi,
Biar huru hara ditutup rapi,
Berganti senyuman tunas kelapa muda,
Kepanduan yang berwibawa,
Setiap regu menyelamatkan misinya,
"Disinsen disansen,
Dimana-mana hatiku senang,"
Bukankah itu,
yang Bapak Ibu Guru ajarkan,
menirukan Boden Powel,
Di Kepanduan,
Ajarkanlah pada semuanya,
Seluruh penduduk seantero dunia,
Agar kita mengerti arti sesungguhnya kemanusiaan,
Supaya tak ada luka,
Dalam nalar emas kehidupan kita,
Yang telah melampaui,
Kecerdasan dunia yang sudah terbaca,
Hanya ingin tinggal di nirwana,
Dan bersama di dunia dalam bahagia surga,
Tanpa memandang,
Siapa kamu, siapa aku,
"Disinsen disansen,
Dimana-mana hatiku senang"
Dalam hitungan memakai sepatu hanya sepuluh kali,
Dalam hitungan makan bersama dalam satu tempo,
Dalam kedewasaan kita berenang, memanah dan berkuda,
Kita berkehidupan terlatih mandiri dan berdisiplin sehari-hari,
Untuk menunjukkan kewibawaan kita,
Bahwa kita memiliki cara elegant untuk menuntun dunia agar lebih baik,
Terlepas dari duka lara,
Dan sengketa kuasa,
Karena semua ingin bahagia,
Seperti lagu-lagu Pramuka ini,
"Disini senang,
Disana senang,
Dimana-mana hatiku senang,
Disinsen disansen,
Dimana-mana hatiku senang,"
Pergilah kecamuk yang menggoda,
Biar perdamaian yang menang memadamkan kebatilan,
Membawa sungai peradaban, hujan pengampunan, mata air kesehatan, serta salju-salju kemanusiaan,
Salam Pramuka! . (*)