KETIK, LEBAK – Kabupaten Lebak berhasil meningkatkan inovasi secara substansial pada 2025, dengan skor 57,79 dalam Indeks Inovasi Daerah (IID) yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Hal ini berdampak pada lonjakan ranking nasional dari 210 ke 120, menunjukkan akselerasi inovasi daerah di tahun terakhir.
Plt Bapperida Kabupaten Lebak, Widy Ferdian, mengatakan bahwa meskipun nilai indeks sempat menurun pada 2023-2024, Kabupaten Lebak berhasil meningkatkan inovasi secara substansial pada 2025.
"Meski nilai indeks sempat menurun pada 2023-2024, Kabupaten Lebak berhasil meningkatkan inovasi secara substansial pada 2025 (skor 57,79), yang berdampak pada lonjakan ranking nasional dari 210 ke 120," kata Widy Ferdian ketika dihubungi oleh ketik.com, Senin 15 Desember 2025.
Menurutnya, dengan skor 57,79, Lebak berada di kategori Inovatif (rentang 35,01-65,00), posisi menengah di Banten.
"Skor ini menunjukkan upaya inovasi cukup baik, namun masih ada ruang peningkatan, terutama di sektor pedesaan seperti pertanian, pariwisata alam, dan pelayanan kesehatan dasar, mengingat Lebak merupakan kabupaten luas dengan tantangan geografis dan aksesibilitas,"katanya
Kata Widy, Kabupaten Lebak telah mengirimkan 53 proposal inovasi untuk bahan penilaian IID, dan 37 proposal inovasi diantaranya adalah merupakan jenis inovasi pelayanan publik.
"Ke depannya, diharapkan Kabupaten Lebak bisa mendapatkan predikat daerah Sangat Inovatif dengan pembinaan inovasi yang lebih baik lagi sehingga bukan hanya kuantitas inovasi yang bertambah tapi juga kualitas inovasinya semakin berdampak luas," pungkasnya.(*)
