KETIK, KEDIRI – Kereta Api Kertanegara relasi Malang – Purwokerto mengalami kendala pada lokomotif saat melintas di KM 186 petak jalan antara Stasiun Ngadiluwih – Kediri, Sabtu, 13 Desember. KA 167 itu mengalami gangguan teknis kehilangan tenaga.
“Kami menerima informasi dari Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) bahwa pada pukul 11.05 WIB, di KM 186 petak jalan antara Stasiun Ngadiluwih–Kediri, lokomotif KA Kertanegara (KA 167) mengalami kendala teknis berupa kehilangan tenaga,” kata Manajer Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul.
Sejak gangguan teridentifikasi, lanjut Zainul, petugas di lapangan segera melakukan penanganan secara cepat dan terkoordinasi. KAI Daop 7 Madiun mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk memastikan proses penanganan berjalan optimal.
“Sehingga dampak terhadap operasional perjalanan maupun pelayanan kepada pelanggan dapat diminimalisir,” imbuhnya.
Akibat gangguan teknis itu, Zainul menyebut memberikan dampak keterlambatan terhadap perjalanan kereta api lainnya. Gangguan itu menyebabkan perjalanan KA Kahuripan (KA 274) mengalami kelambatan sekitar 50 menit dan KA Kertanegara (KA 167) hingga pukul 12.43 WIB mengalami kelambatan sekitar 151 menit.
Ia menambahkan, sebagai bentuk komitmen dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, KAI Daop 7 Madiun telah mengambil berbagai langkah. Mulai dari memberikan service recovery kepada seluruh pelanggan yang perjalanannya mengalami kelambatan lebih dari 60 menit dengan memberikan Service Recovery I berupa pemberian minuman.
“Kemudian penanganan lokomotif, tim teknisi KAI segera diturunkan untuk melakukan penanganan lokomotif melalui penggantian lokomotif agar perjalanan dapat dilanjutkan kembali,” tambahnya.
Atas peristiwa itu, PT KAI Daop 7 Madiun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas gangguan perjalanan kereta api yang terjadi.
“Kami memohon maaf kepada seluruh pelanggan atas keterlambatan ini. KAI berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api serta berupaya maksimal agar perjalanan kereta api dapat kembali normal secepatnya,” pungkasnya. (*)
