KETIK, ACEH BARAT DAYA – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Jamaluddin Idham, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkokoh semangat nasionalisme dan mempererat persatuan bangsa melalui sosialisasi Empat Pilar MPR RI Tambahan ke-II di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, Sabtu, 5 Juli 2025.
Bertempat di wilayah yang dikenal dengan julukan Nanggroe Breuh Sigupai, kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan masyarakat yang antusias mengikuti jalannya diskusi interaktif. Sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan kembali nilai-nilai dasar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Alhamdulillah, dengan adanya sosialisasi ini, kami jadi lebih paham dan sadar tentang pentingnya Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Irwan, salah satu warga Abdya yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Irwan menilai, pemahaman terhadap Empat Pilar sangat penting untuk terus ditanamkan, khususnya kepada generasi muda, agar tidak mudah tergerus oleh arus globalisasi maupun narasi-narasi yang berpotensi memecah belah bangsa.
Dalam sambutannya, Jamaluddin Idham menegaskan bahwa Empat Pilar merupakan fondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai tersebut harus diiringi dengan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai anak bangsa. Bukan hanya dipahami, tapi juga wajib diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Jamaluddin.
Ia juga menyoroti pentingnya sosialisasi ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat karakter dan identitas nasional masyarakat, terlebih di era keterbukaan informasi yang kerap membawa tantangan tersendiri bagi persatuan bangsa.
“Dengan integritas dan komitmen, Empat Pilar ini akan semakin memperkuat fondasi kebangsaan, sekaligus menjadi arah dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih bersatu dan bermartabat,” tambahnya.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga ruang dialog antara rakyat dan wakilnya di Senayan. Banyak peserta yang berharap agar kegiatan serupa terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk pemberdayaan pemikiran dan peningkatan wawasan kebangsaan masyarakat.
Sosialisasi ini menjadi bukti nyata bahwa upaya memperkuat nasionalisme bukan hanya menjadi tanggung jawab negara, tetapi juga panggilan moral bagi setiap warga negara yang mencintai Indonesia. (*)
