KETIK, BOJONEGORO – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Bojonegoro menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tahun 2025 di Ruang Paripurna Gedung DPRD, Jalan Veteran, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis, 25 Desember 2025.
Agenda strategis tersebut menjadi momentum penting bagi IPHI Bojonegoro dalam melakukan konsolidasi organisasi sekaligus memperjelas arah program kerja ke depan agar lebih terukur dan berdampak bagi masyarakat.
Rakerda IPHI Bojonegoro dihadiri langsung Bupati Bojonegoro H. Setyo Wahono selaku Ketua Dewan Pembina IPHI, Wakil Bupati Bojonegoro Hj. Nurul Azizah sebagai Wakil Pembina, serta perwakilan Kementerian Agama RI melalui Kementerian Haji dan Umrah. Kehadiran unsur pimpinan daerah ini mencerminkan dukungan pemerintah daerah terhadap kiprah IPHI di Bumi Angling Dharma.
Selain membahas program kerja, Rakerda ini juga menjadi penanda estafet kepemimpinan IPHI Bojonegoro.
Ketua sebelumnya, H. Setyo Wahono, secara resmi beralih peran menjadi Ketua Dewan Penasihat.
Sementara itu, kepemimpinan IPHI Bojonegoro kini dilanjutkan oleh Ketua PD IPHI Bojonegoro yang baru, dr. H. Askan, Sp.Og.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro H. Setyo Wahono menyampaikan optimisme terhadap kepemimpinan baru IPHI Bojonegoro.
Ia memandang, di bawah kepemimpinan dr. H. Askan, organisasi IPHI memiliki peluang besar untuk berkembang secara lebih dinamis dan inovatif.
“Di bawah kepemimpinan Bapak dr. H. Askan, IPHI akan semakin melesat, progresif, kreatif, dan membanggakan. Estafet kepemimpinan ini merupakan kewajiban demi masa depan organisasi yang lebih baik,” ujar H. Setyo Wahono.
Meski tidak lagi berada dalam struktur kepengurusan harian, H. Setyo Wahono menyatakan tetap siap mendukung dan membersamai IPHI dalam menjaga nilai kemabruran haji di tengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua PD IPHI Bojonegoro terpilih, dr. H. Askan, menyampaikan bahwa arah kebijakan IPHI ke depan tidak hanya bertumpu pada kegiatan seremonial.
Menurutnya, nilai kemabruran haji perlu diwujudkan melalui aksi sosial, kegiatan amaliah, serta kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar.
“Kemabruran haji tidak hanya soal ibadah di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Yang lebih penting adalah bagaimana nilai itu kita jaga dan wujudkan melalui kegiatan sosial dan amaliah di lingkungan kita,” kata dr. Askan.
Rakerda IPHI Bojonegoro dibagi dalam sejumlah komisi untuk membahas materi teknis, termasuk sinkronisasi program IPHI dengan Majelis Taklim Perempuan (MTP) agar pelaksanaan kegiatan organisasi lebih terintegrasi.
Panitia Rakerda IPHI Bojonegoro juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro serta Sekretariat DPRD atas dukungan dan fasilitas Gedung DPRD yang digunakan sebagai lokasi kegiatan.
Sinergi lintas instansi ini diharapkan dapat memperkuat peran IPHI dalam membangun kebanggaan jamaah haji sekaligus kontribusi sosial di Kabupaten Bojonegoro.
Sebagai informasi, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) merupakan organisasi kemasyarakatan yang berfokus pada pelestarian kemabruran haji serta mendorong peran aktif jamaah haji dalam pembangunan umat dan bangsa. (*)
