KETIK, SUNGAI PENUH – Himpunan Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (HMJ BKPI) IAIN Kerinci sukses menggelar pembukaan Seminar dan Musyawarah Wilayah (Muswil) Sinergi BK se-Sumatera, Senin, 11 Agustus 2025.
Kegiatan ini mengusung tema “BK Bersatu, Pendidikan Maju”, menegaskan pentingnya kolaborasi antara praktisi, akademisi, dan mahasiswa Bimbingan Konseling dalam membangun pendidikan yang berkarakter, adaptif, dan relevan dengan tantangan zaman.
Acara yang berlangsung di Aula Pertemuan Rektor IAIN Kerinci itu dihadiri mahasiswa serta perwakilan Bimbingan Konseling dari berbagai daerah di Sumatera. Hadir pula narasumber inspiratif Hengki Yandri, S.Pd., M.Pd., Kons., yang menyampaikan materi tentang penguatan peran Bimbingan Konseling dalam membentuk generasi berdaya saing dan bermental sehat.
Ketua pelaksana Muhamad Ilham menegaskan bahwa Muswil ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat jejaring dan pertukaran gagasan antar-BK se-Sumatera.
“Kita mengapresiasi dan mendukung kinerja guru BK di berbagai aspek, khususnya di bidang pendidikan,” ujarnya.
Foto bersama delegasi mahasiswa perwakilan beberapa kampus di Sumatera yang tergabung Imabkin (Foto: Anisa Nurmaidi for Ketik)
Ketua Umum HMJ BKPI IAIN Kerinci, Aidil Fika menambahkan bahwa sesuai tema, pihaknya bersama Ikatan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Indonesia (IMABKIN) akan membangun sinergi BK se-Sumatera untuk memajukan pendidikan, bekerja sama dengan PW 1 IMABKIN dan Dinas Pendidikan.
Rangkaian kegiatan mencakup seminar, diskusi panel, serta agenda Muswil yang membahas program kerja bersama untuk periode mendatang. "Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya acara dari awal hingga akhir," ujar Aidil.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kerinci, Dr Hadi Candra mengapresiasi kesuksesan kegiatan tersebut.
"Saya bangga kepada panitia dan HMJ BKPI yang berani menjadi tuan rumah Muswil IMABKIN ini dan sukses menyelenggarakannya,” ungkapnya.
Dengan semangat 'BK Bersatu, Pendidikan Maju', diharapkan sinergi ini dapat melahirkan inovasi layanan konseling yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern. (*)