Helmi Umar Muchsin, Moderasi Tindakan dan Harapan Siswa di Halmahera Selatan

6 Mei 2025 16:54 6 Mei 2025 16:54

Thumbnail Helmi Umar Muchsin, Moderasi Tindakan dan Harapan Siswa di Halmahera Selatan
Helmi Umar Muchsin Wakil Bupati Halmahera Selatan saat memantau langsung pelaksanaan ujian Nasional di SMP Negeri 6 (Foto:Mursal/Ketik.co.id)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Dalam banyak kajian pendidikan masyarakat di Indonesia, lensa analisis lebih banyak diarahkan untuk menyeroti wilayah perkotaan atau pedesaan. Sedangkan potret tentang pendidikan di wilayah pinggiran kota masih jarang dieksplorasi.

Padahal, wilayah pinggiran cukup menarik karena bisa menunjukan adanya proses transformasi pendidikan di Desa menjadi sebuah pendidikan kota. Wilayah ini menjadi area di antara yang mempertemukan pendidikan di Desa dan pendidikan di kota.

Di Kabupaten Halmahera Selatan, wilayah itu adalah Kecamatan Bacan Selatan yang mencakup 10 desa. Lebih intim, kita dapat melihat kegiatan kunjungan Wakil Bupati Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin (HUM) dalam melihat langsung jalannya ujian nasional di SMP Negeri 6 Halmahera Selatan di area pinggiran kota Labuha tepatnya di Desa Kampung Makian pada Selasa 6 Mei 2025.

Alasan sederhana HUM memilih mengunjungi SMP 6 menjadi salah satu tren positif dalam mendukung keberlangsungan belajar siswa di sekolah. Dengan membandingkan keadaan sekolah tersebut dengan ratusan sekolah yang pernah dikunjunginya saat masa kampanye lalu sebelum akhirnya dilantik menjadi Wakil dari Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba.

Selain itu, kunjungan tersebut juga sebagai refleksi peringatan Hari Pendidikan Nasional yang baru diperingati di tanggal 2 Mei 2025 beberapa hari lalu.

HUM tampak sederhana, tanpa beban, seolah telah menyatu dengan siswa peserta ujian dan para guru pengawas yang mondar-mandir mengarahkan arah kemana HUM melangkah di teras sekolah dan dalam ruang kelas.

Sekilas para siswa yang dijumpainya mengerti senyum yang terpancar darinya, tentang apa yang menjadi kebutuhan pendidikan yang lebih baik dengan referensi yang jelas.

Sentuhan, dan kehadiran HUM tidak sekedar mengambil sampel terkait kekurangan kebutuhan pendidikan. Di balik itu, ada harapan para siswa yang mencium tangannya sebagai seorang ayah dan sebagai wakil kepala Daerah.

Bisikan lirih ke telinga salah satu siswa yang dihampiri HUM menjadi pesan romansa kasih sayang dalam menghadapi tantangan global kedepan. "Belajarlah nak! kita belajar sama-sama. Jangan takut dan harus semangat," kata HUM menyemangati siswa di sampingnya.

Sepenitas, akan saja ada yang beranggapan, yang dilakukan HUM adalah sebuah drama. Namun, latar belakang HUM dan segala bentuk dedikasinya selama menjadi legislator akan dengan sendirinya membantah hal tersebut.

"Sepelan lama, tidak ada alasan untuk menolak itu. Yang namanya perbedaan itu baik. Hiburan miring seperti itu sudah saya lewati, yang terpenting adalah generasi kita dan pendidikannya," kata HUM sambil berjalan.

Salaras pertemuan HUM dengan para guru seperti teman lama. Mereka seolah telah sependapat dengan mimik lahiriah yang melekat pada HUM. Tak ada kata yang terbata oleh para guru yang diajak HUM berbicara, lepas dan penuh ceria.

Dalam bentuk demikian, HUM mengambil kesimpulan soal suasana kebutuhan sekolah dan pendidikan di pinggiran kota. Bahkan dia mendefinisikan kerangka pendidikan dan peningkatan kualitas yang akumulatif bagi sekolah-sekolah terjauh dari kota dengan segala sarana yang terbatas.

HUM menemui para siswa yang sedang asik melahap Makan Bergizi Gratis. Di sela waktu itu, HUM melengkapi kesimpulan dari kunjungannya setelah mendengar berbagai peluh yang dirangkaikan Kepala Sekolah lewat kalimat santun kepadanya.

"Segala bentuk masukan dari para guru akan kita tampung sebagai acuan dasar dalam meramu idealnya pendidikan di daerah kita. Tidak sebatas campur tangan Pemerintah, tapi itu menjadi pekerjaan rumah kita semua," ucap HUM.

"Dari hal-hal demikian, kita InshaAllah dapat mengkonsepkan rumusan pemerataan pendidikan yang lebih baik. Tidak saja berputar pada infrastrukturnya, tapi juga pada moral dan kompetensi elemen pendidikan, baik guru maupun siswanya," jelas HUM menambahkan.

Selebihnya, HUM memaknai kunjungannya sebagai bagian yang tak bisa dipisahkan dengan kesehariannya yang dihabiskannya untuk membaca, berpikir dan bekerja, demi kehidupan dan kemakmuran orang banyak di daerah.

Bagi HUM, apapun alasan yang melatarbelakanginya tetap saja pendidikan menjadi dasar yang paling kuat dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) baik dalam konsep naluriah secara pribadi, maupun secara umum.

Tombol Google News

Tags:

Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin Wakil Bupati Halsel Kemajuan Pendidikan Maluku Utara