Golkar Kabupaten Mojokerto Gelar Istighosah dan Refleksi Hari Santri Nasional

24 Oktober 2025 14:54 24 Okt 2025 14:54

Thumbnail Golkar Kabupaten Mojokerto Gelar Istighosah dan Refleksi Hari Santri Nasional
Ketua DPW Golkar Jatim hadiri Istighosah dan Refleksi Hari Santri di DPD Golkar kab Mojokerto. (Foto : Dokumentasi DPD Golkar Mojokerto)

KETIK, MOJOKERTO – Memperingati Hari Santri Nasional 2025, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan Istighosah dan Refleksi Hari Santri pada Kamis malam, 24 Oktober 2025.

Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Ali Mukhti, bersama sejumlah ketua DPD Golkar daerah lain seperti Kota Mojokerto, Jombang, Gresik, Lamongan, dan Sidoarjo. Turut hadir pula anggota DPR RI Fraksi Golkar Eko Wahyudi dan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Sumardi.

Kegiatan ini menjadi momentum bagi keluarga besar Partai Golkar untuk merefleksikan peran santri sebagai penjaga moral, persatuan, dan pertahanan bangsa.

 

Foto Suasana Istighosah dan Refleksi Hari Santri di DPD Golkar Kabupaten Mojokerto (foto : tim dokumentasi DPD Golkar Mojokerto/ ketik.com)Suasana Istighosah dan Refleksi Hari Santri di DPD Golkar Kabupaten Mojokerto (Foto: Tim dokumentasi DPD Golkar Mojokerto/)

 

Dalam sambutannya, Ali Mukhti menegaskan bahwa nilai-nilai kesantrian merupakan pondasi karakter bangsa. Ia juga mengenang masa kecilnya yang penuh semangat menimba ilmu agama.

“Dulu saya ingin mondok agar bisa ngaji dan jadi guru ngaji, minimal di TPA kampung. Waktu kecil, tahun 70–80-an, habis subuh dan magrib saya selalu di musala. Sekarang saya menyadari, keikhlasan dan akhlak itulah yang menata diri kita. Allah menuntun kita dengan caranya sendiri,” ujarnya dalam tausiyah refleksi.

Ali Mukhti menambahkan, karakter santri yang ikhlas dan berakhlak mulia menjadi modal penting dalam mengabdi kepada bangsa dan masyarakat.

 

Foto Jajaran DPW Golkar Jatim dan ketua DPD Golkar dapil Jatim (foto : dokumentasi DPD Golkar Mojokerto/ ketik.com)Jajaran DPW Golkar Jatim dan ketua DPD Golkar dapil Jatim (Foto: Dokumentasi DPD Golkar Mojokerto)

 

“Santri tidak hanya berjuang di pesantren, tapi juga di berbagai lini kehidupan — termasuk politik, ekonomi, dan sosial,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto Winajat menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Partai Golkar dalam meneladani semangat perjuangan santri yang cinta tanah air dan menjaga keutuhan NKRI.

“Santri adalah penjaga moral bangsa. Golkar melihat nilai-nilai santri — seperti keikhlasan, kesederhanaan, dan semangat pengabdian — sebagai dasar membangun politik yang beretika dan berpihak kepada rakyat,” kata Winajat.

Ia menegaskan, refleksi Hari Santri menjadi momentum bagi kader Golkar untuk memperkuat semangat religius, nasionalisme, dan gotong royong dalam setiap langkah politik.

Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada tujuh santri dari berbagai pondok pesantren yang telah menyampaikan aspirasinya, serta pembacaan shalawat dan istighosah sebagai bentuk doa agar bangsa Indonesia senantiasa diberi keberkahan dan dijauhkan dari perpecahan.

Kegiatan ini juga menegaskan posisi Partai Golkar sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius dan nasionalisme, sejalan dengan semangat Hari Santri Nasional. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mojokerto Kota Mojokerto jombang nganjuk madiun golkarjatim