Gema Nasional Kecam keras Pernyataan Ketua DPD RI Terkait Bantuan Asing untuk Bencana Sumatera

13 Desember 2025 19:07 13 Des 2025 19:07

Thumbnail Gema Nasional Kecam keras Pernyataan Ketua DPD RI Terkait Bantuan Asing untuk Bencana Sumatera
Keadaan di Aceh Tamiang hingga kini belum sepenuhnya pulih. Akses jalan dan listrik menjadi persoalan utama. (Foto: Eko for Ketik.com)

KETIK, SORONG – Memasuki hari ke-17 pascabencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera dan Aceh, infrastruktur khususnya akses jalan dan listrik belum sepenuhnya pulih. 

Hal demikian mengundang berbagai reaksi dari kalangan masyarakat, yang mempertanyakan kinerja pemerintah pusat dan kabinetnya.

Salah satu wilayah yang hingga kini masih sulit dilalui yaitu Aceh Tamiang. Akses jalan dan listrik di wilayah itu belum dapat diatasi sehingga bantuan yang masuk kesana agak sulit. 

Masyarakat setempat mempertanyakan status bencana tersebut karena tak kunjung ditetapkan sebagai bencana nasional sehingga bantuan internasional dapat masuk ke wilayah tersebut. 

Ketua Umum Gerakan Muda Nasional (Gema Nasional) Eko Saputra mengecam keras pernyataan yang dikeluarkan Ketua DPD RI Sultan Bachriar Najamudin terkait keingian asing memberikan bantuan untuk bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera.

"Saya mengecam keras pernyataan Ketua DPD RI yang menolak bantuan asing dan mengatakan bahwa harga diri kita lebih tinggi," kata Eko, Sabtu, 13 Desember 2025.

"Dia lupa bahwa kita justru tanpa harga diri saat mengemis hutang ke luar negeri dan tanpa nurani saat menjual aset bangsa ini kepada pihak asing," sambungnya.

Eko, Aktivis Nasional dan juga putra asli asal Aceh tersebut mengatakan bahwa seharusnya Presiden Indonesia Prabowo Subianto, menetapkan tragedi Bencana ini sebagai Bencana Nasional bukan malah menjadikan ini sebagai bencana daerah.

"Saya merasa aneh dan janggal, kenapa Presiden Prabowo tidak menetapkan tragedi ini sebagai Bencana Nasional. Padahal proses penanganan bencananya yang terkesan sangat lambat, ditambah lagi dengan banyaknya yang belum dapat dijangkau,” jelasnya.

“Banyak yang kelaparan akibat putusnya akses transportasi, komunikasi dan juga debit air yang mencapai 4 meter ditambah lagi dengan lumpur tebal dan balok kayu?" tanya Eko.

Seharusnya, kata Eko, jika Presiden tidak mau menerima bantuan dari pihak asing, maka harus maksimal dalam mengerahkan seluruh unit kerjanya untuk penanganan bencana.Tetapkan saja sebagai Bencana Nasional.

"Kan konyol, tidak mau ditetapkan sebagai Bencana Nasional, dibantu sama asing juga tidak boleh, lalu beberapa hari lalu Menteri Sosial juga buat pernyataan yang galang donasi harus izin dulu. Apakah negara ini mau membunuh rakyatnya secara perlahan? Atau sudah tidak punya nurani terhadap penderitaan rakyat?," tandas Eko.

Eko juga menyatakan kepada semua pihak bahwa keluarga kandungnya sendiri juga ikut menjadi bagian dari korban banjir di Aceh, tepatnya di Kota Langsa.

Gerakan Muda Nasional juga melakukan open donasi kepada seluruh donatur dan seluruh masyarakat yang ingin ikut donasi. Donasi bisa di kirim ke rekening BCA 0663583759 atas nama Eko Saputra.(*)

Tombol Google News

Tags:

Gerakan Muda Indonesia Status Bencana Sumatera Aceh Tamiang Ketua DPD RI