KETIK, MALANG – Nama Arema bagai prasasti yang terpahat dalam di jantung persepakbolaan Indonesia. Klub berjuluk "Singo Edan" ini bukan sekadar kumpulan pemain, melainkan simbol kebanggaan warga Malang Raya.
Tepat 14 tahun lalu, euforia kebahagiaan menyelimuti Malang. Arema Indonesia berhasil menorehkan sejarah dengan menjuarai kompetisi kasta tertinggi, Indonesia Super League (ISL), musim 2009-2010. Gelar ini bukan sekadar piala, melainkan puncak dari sebuah perjalanan penuh drama.
Di bawah komando pelatih asal Belanda, Robert Alberts, Arema tampil dengan skuad yang tidak terlalu bertabur bintang pada awalnya. Namun, sang pelatih sukses meracik tim dengan perpaduan pemain asing berkualitas dan talenta muda lokal yang menjanjikan. Nama-nama seperti Roman Chmelo dan Esteban Guillen di lini tengah, serta bomber haus gol asal Singapura, Noh Alam Shah, menjadi pilar penting. Mereka ditopang oleh pemain muda lokal yang kemudian menjadi legenda, seperti Ahmad Bustomi, Benny Wahyudi, Dendi Santoso, dan kiper tangguh Kurnia Meiga.
Puncak dari perjuangan itu tiba di pekan ke-33. Arema memastikan gelar juara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, setelah berhasil mengalahkan Persija Jakarta 1-5. Hasil ini membuat perolehan poin Arema tak terkejar oleh pesaing terdekatnya, Persipura Jayapura.
Gelar ISL 2009-2010 ini mengakhiri penantian panjang Aremania selama 17 tahun untuk meraih kembali gelar juara kompetisi kasta tertinggi, setelah terakhir kali juara Galatama pada 1992-1993. Momen itu bukan hanya tentang kemenangan di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana sebuah tim dengan segala keterbatasan bisa bangkit dan menjadi juara berkat semangat, kebersamaan, dan dukungan tak terbatas dari para suporternya. Kisah ini akan selalu menjadi salah satu babak paling heroik dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Daftar skuad Arema Indonesia yang berhasil meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) musim 2009-2010 di bawah asuhan pelatih Robert Alberts.
Penjaga Gawang
- Kurnia Meiga
- Aji Saka
Pemain Belakang
- Pierre Njanka (Kamerun)
- Zulkifli Syukur
- Benny Wahyudi
- Purwaka Yudi
- Waluyo
- Hermawan
- Johan Ahmad Farizi
Pemain Tengah
- Ahmad Bustomi
- Muhammad Ridhuan (Singapura)
- Roman Chmelo (Slovakia)
- Esteban Guillen (Uruguay)
- Juan Revi Auriqto
- M. Fakhrudin
- Ronny Firmansyah
- Tommy Pranata
Pemain Depan
- Noh Alam Shah (Singapura)
- Dendi Santoso
- Sunarto
- Rachmat Afandi
- Yongki Aribowo(*)
