KETIK, TULUNGAGUNG – Halaman SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung dipadati semangat dan kreativitas siswa saat digelarnya festival budaya akhir semester bertajuk Festbukers 2025, Kamis pagi, 18 Desember 2025.
Festbukers tahun ini mengusung tema “Budaya Untuk Membentuk Karakter Suatu Bangsa".
Kegiatan ini menjadi ajang penyaluran bakat sekaligus ruang ekspresi siswa di bidang seni, literasi, dan kewirausahaan.
Sejak pagi, rangkaian kegiatan diawali dengan jalan sehat yang diikuti seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1 Kauman.
Pemberangkatan dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB dan ditandai secara simbolis dengan pemotongan pita oleh kepala sekolah bersama jajaran guru dan karyawan.
Rute jalan sehat menempuh jarak kurang lebih dua kilometer mengelilingi lingkungan sekolah di Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.
Antusiasme peserta terlihat sejak awal kegiatan hingga berakhirnya acara.
Kepala SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung, Agus Sugiarto, S.Pd, M.Pd, menyampaikan bahwa Festbukers merupakan agenda rutin yang digelar setiap akhir semester menjelang libur panjang siswa.
Menurutnya, kegiatan ini dirancang sebagai ruang pembelajaran nonformal yang tetap sarat nilai.
“Festbukers ini merupakan kegiatan setiap akhir semester. Anak-anak kami beri ruang untuk mengekspresikan bakat, kreativitas, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya,” ujar Agus.
Salah satu rangkaian utama Festbukers 2025 adalah Panggung Ekspresi Budaya.
Berbagai penampilan seni ditampilkan oleh siswa dari masing-masing kelas, mulai dari tari tradisional dengan kostum khas hingga pertunjukan yang memukau penonton. Seluruh siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi kegiatan.
Selain itu, di halaman sekolah juga digelar Stand Bazar Budaya. Stand-stand tersebut menampilkan aneka produk olahan hasil karya siswa.
Kegiatan bazar ini bertujuan melatih jiwa kewirausahaan sejak dini serta mengenalkan proses kreatif dalam menghasilkan produk bernilai ekonomi.
“Festbukers tahun ini benar-benar melampaui ekspektasi. Kami ingin membuktikan bahwa anak-anak ini tidak hanya aktif dalam kegiatan formal, tetapi juga peduli pada akar budaya dan kreativitas diri,” kata Agus.
Ia juga mengaku bangga karena seluruh rangkaian acara dapat terselenggara berkat kemandirian siswa dalam mengorganisir kegiatan, dengan pendampingan minimal dari guru.
“Semoga Festbukers dapat menjadi tradisi yang terus berkembang dan menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi yang berkarya di dalamnya maupun bagi calon siswa di masa depan,” tuturnya.
Terkait penampilan tari dan bazar, Agus membenarkan bahwa kegiatan tersebut disertai perlombaan antar kelas.
Menurutnya, lomba ini bersifat memotivasi agar siswa lebih maksimal dalam menyiapkan penampilan dan mengembangkan kreativitas.
Kemeriahan Festbukers 2025 pun resmi berakhir dengan meninggalkan kesan mendalam serta inspirasi bagi seluruh warga SMA Negeri 1 Kauman.(*)
