KETIK, MOJOKERTO – Suasana operasi pasar murah yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto di pasar Tanjong Kota Mojokerto terlihat berbeda.
Biasanya petugas operasi pasar adalah laki-laki, namun kali ini para petugas adalah para perempuan berkebaya. Mereka tergabung dalam Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Cabang Kota Mojokerto.
Pantauan di lokasi tampak beberapa warga yang mayoritas kaum ibu-ibu memadati stan yang menjual beberapa komoditas.
Mereka antusias menyerbu stan operasi pasar murah yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto kolaborasi dengan Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Kota Mojokerto, Rabu, 30 Juli 2025.
Berbagai bahan pokok dijual dengan harga miring, seperti telur ayam yang dijual seharga Rp25.000 per kilogram, beras SPHP Rp56.000 per 5 kilogram, MinyaKita Rp15.500 per liter, gula GMM Rp17.500 per kilogram, cabai rawit Rp7.000 per ons, bawang merah Rp15.000 per ons, dan bawang putih Rp12.000 per ons.
Warga mulai mengantre sejak pukul 09.00 WIB. Dalam waktu kurang dari satu jam, seluruh komoditas yang disediakan langsung ludes diborong pembeli.
Salah satu pengurus DPC KKI Kota Mojokerto Tri Murti Mustikaningsih mengatakan kegiatan ini bentuk kontribusi nyata organisasi perempuan dalam memperingati Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada 24 Juli.
"Kami dari KKI sangat mendukung dan sukarela berkegiatan di sini, dalam rangka Hari Kebaya Nasional 2025," katanya.
Tri Murti menambahkan sasaran operasi pasar murah ini tidak terbatas hanya pada ibu rumah tangga, namun terbuka bagi seluruh masyarakat.
"Seluruh warga masyarakat yang berminat mendapatkan barang-barang lebih murah. Karena harganya jauh lebih murah," katanya.(*)
