Fraksi PKB DPRD Kabupaten Blitar Gelar Tasyakuran Penganugerahan 3 Pahlawan Nasional dari Jawa Timur

14 November 2025 16:23 14 Nov 2025 16:23

Thumbnail Fraksi PKB DPRD Kabupaten Blitar Gelar Tasyakuran Penganugerahan 3 Pahlawan Nasional dari Jawa Timur
Fraksi PKB DPRD Kabupaten Blitar menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025 kepada tiga tokoh asal Jawa Timur, Jumat 14 November 2025. (Foto: Favan/Ketik.com)

KETIK, BLITAR – Fraksi PKB DPRD Kabupaten Blitar menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025 kepada tiga tokoh asal Jawa Timur. Acara berlangsung khidmat di mushola Kantor DPRD Kabupaten Blitar, Jumat 14 November 2025.

Kegiatan tasyakuran tersebut diikuti para anggota dewan dan jajaran fraksi. Sekretaris Fraksi PKB DPRD Kabupaten Blitar, Nur Fathoni, menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasinya.

Dalam hal ini khususnya terkait keputusan pemerintah yang menetapkan K.H. Abdurrahman Wahid, Marsinah, dan Syaikhona Muhammad Kholil sebagai pahlawan nasional pada tahun ini.

“Hari ini kami dari Fraksi PKB DPRD Kabupaten Blitar menggelar tasyakuran untuk Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Almarhumah Marsinah, dan Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, dari Jawa Timur yang menerima gelar pahlawan nasional,” ujar Fathoni.

Ia menjelaskan, ketiga tokoh tersebut tidak hanya penting bagi Jawa Timur, tetapi juga memiliki kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Fathoni menekankan bahwa dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, pun tidak lepas dari jejak keilmuan Syaikhona Kholil.

“Kalau kita melihat organisasi terbesar di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah, dulu salah satu gurunya Yai Dahlan dan Yai Hasyim Asy’ari itu Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil,”ucapnya.

Selain itu, Gus Dur sapaan akrab Presiden keempat RI disebut sebagai figur universal yang melampaui batas kelompok dan golongan.

“Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid kita tahu bersama bahwa beliau salah satu tokoh nasional dalam hal sosial, pluralismenya, yang bisa menghargai dalam bentuk Pancasila yang menjadi dasar negara kita,” lanjut Fathoni.

Lebih jauh, Fathoni juga menyoroti Marsinah, aktivis buruh yang wafat karena memperjuangkan hak-hak kaum pekerja.

“Nah, satu lagi yang mendapat gelar pahlawan dari Jawa Timur yaitu Almarhumah Marsinah, yang merupakan tokoh pejuang kaum buruh. InsyaAllah apa yang menjadi perjuangan beliau dan kaum buruh hari ini adalah wujud dari perjuangan beliau,” tegasnya.

Fathoni menambahkan, Fraksi PKB memberikan perhatian khusus pada tokoh-tokoh asal Jawa Timur sebagai bentuk penghormatan terhadap akar daerah dan kontribusi para pejuang lokal dalam membangun wajah Indonesia.

“Kita spesifik yang berasal dari Jawa Timur karena kita domisili juga di Jawa Timur. Kita menghargai semua dari sepuluh penerima gelar pahlawan tahun ini, namun fokus kita hari ini adalah yang berasal dari Jawa Timur,” pungkasnya.

Sebagai informasi, penganugerahan gelar pahlawan nasional setiap tahun bukan sekadar seremoni negara. Dalam perspektif yang lebih luas, ini adalah ruang refleksi bagi masyarakat tentang nilai-nilai perjuangan yang perlu diwariskan kepada generasi berikutnya.

Ketiga tokoh asal Jawa Timur itu mencerminkan spektrum keteladanan yang berbeda mulai dari spiritualitas, keberanian, hingga keberpihakan pada kaum lemah.

Di tengah dinamika sosial-politik saat ini, pesan yang mereka tinggalkan relevan untuk terus dihidupkan: kesederhanaan Syaikhona Kholil, keberanian Gus Dur dalam memperjuangkan hak minoritas, hingga keteguhan Marsinah melawan ketidakadilan struktural.

Acara tasyakuran Fraksi PKB ini sekaligus menjadi momentum pengingat bahwa penghargaan kepada pahlawan tidak berhenti pada seremoni tahunan. Melainkan harus diterjemahkan menjadi tindakan nyata entah melalui kebijakan, advokasi publik, maupun keberpihakan politik  berpihak pada rakyat. (*)

 

 

Tombol Google News

Tags:

Fraksi PKB Blitar DPRD Kabupaten Blitar PAHLAWAN gelar