KETIK, BATU – Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) berencana kembali menggelar audiensi dengan DPRD Kota Batu. Pertemuan ini akan membahas status lahan di dekat mata air Sumber Gemulo, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, serta perizinan pembangunan di lokasi tersebut.
Koordinator FMPMA, Aris Faudin, mengatakan audiensi sebelumnya pada Kamis, 31 Juli 2025, belum membuahkan hasil yang memuaskan.
"Sejumlah pertanyaan soal polemik lahan sumber Gemulo belum terjawab," kata Aris pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Aris menjelaskan, pihaknya akan segera mengirimkan surat permohonan audiensi kepada DPRD. Surat tersebut akan memuat berbagai pertanyaan yang belum terjawab pada pertemuan sebelumnya. FMPMA juga mendesak agar Wali Kota Batu, Nurochman, dapat dihadirkan dalam audiensi mendatang.
"Dalam forum sebelumnya, FMPMA juga mendesak agar DPRD Kota Batu dapat menghadirkan Wali Kota Batu, Nurochman, dalam audiensi mendatang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan, menambahkan bahwa audiensi sebelumnya hanya berfokus pada status pendirian SPPG di area tersebut. Ia menegaskan, ke depannya, peran pemerintah desa hanya sebagai pendamping.
"Terkait langkah-langkah yang akan diambil FMPMA, hal tersebut berada di luar kewenangan Pemerintah Desa Bulukerto," kata Suhermawan.
Suhermawan juga menjelaskan adanya polemik terkait status lahan seluas 6.175 meter persegi tersebut. Ia menyebut ada beberapa diskresi kebijakan dalam penentuan status lahan. Sebelumnya, pernah diwacanakan untuk pembangunan hotel.
"Sebenarnya itu sesuatu yang diskresi antara Perda RTRW yang sudah keluar. Di sana masuk zona coklat atau kuning. Itu masuk antara perdagangan dan jasa, sementara di peruntukan yang terinventarisir di Kartu Inventaris Barang tipe A itu masuk ke Ruang Terbuka Hijau," jelasnya.(*)
