Fenomena Bediding di Kota Batu Diperkirakan Capai 13 Derajat Celcius

9 Juli 2025 19:02 9 Jul 2025 19:02

Thumbnail Fenomena Bediding di Kota Batu Diperkirakan Capai 13 Derajat Celcius
‎Kondisi berkabut di Camping Site Coban Pelangi Oro Oro Kota Batu di musim kemarau. (Foto: Sholeh/Ketik)

KETIK, BATU – Sejumlah daerah di Indonesia dilaporkan mengalami fenomena Bediding atau Cuaca dingin ekstrem di bulan Juli yang seharusnya musim kemarau. Seperti di Malang raya misalnya. 

‎Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang memprediksi fenomena Bediding di Kota Batu akan mencapai 13 Derajat Celcius 

‎Pety Yuliana Sari, Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, menyampaikan fenomena tersebut diprediksi akan mencapai puncaknya selama musim kemarau, yakni pada Juli hingga Agustus 2025. 

‎Menurutnya, Bediding merupakan kondisi ketika suhu udara menurun drastis, terutama pada malam hingga pagi hari. Hal itu terjadi akibat minimnya tutupan awan. 

‎"Hal ini membuat radiasi panas dari permukaan bumi langsung terlepas ke atmosfer, sehingga suhu udara menjadi sangat dingin,” urainya Rabu 9 Juli 2025.

‎BMKG mencatat bahwa sejumlah daerah yang berpotensi mengalami suhu paling rendah berada di kawasan dataran tinggi Malang Raya. Seperti Kota Batu, Karangploso, Dau dan Pujon, serta Tumpang dan Jabung Kabupaten Malang.

‎Sementara di wilayah perkotaan seperti Kota Malang, suhu berkisar antara 17 hingga 20 derajat Celsius pada dini hari.

‎”Udara yang kering juga meningkatkan risiko kebakaran lahan dan hutan, jadi kewaspadaan tetap diperlukan,” tambah Pety.

‎Menurut Pety, suhu di beberapa wilayah dataran tinggi seperti Karangploso dan Kota Batu bisa menyentuh angka 13–16 derajat Celcius. Cuaca cerah dan kering yang menyertai fenomena ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan lansia.

‎“Meski merupakan fenomena alam yang wajar saat puncak musim kemarau, masyarakat tetap perlu waspada. Suhu yang dingin berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti flu, batuk, hingga hipotermia ringan,” tambahnya.

‎‎BMKG Stasiun Klimatologi Malang akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan peringatan dini jika terjadi perubahan signifikan. 

‎Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti informasi cuaca resmi melalui website BMKG, aplikasi info BMKG, atau media sosial resmi BMKG Malang.

‎"Fenomena ini biasanya berlangsung beberapa minggu hingga kondisi atmosfer kembali normal," tegas Pety. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu BMKG Stasiun Klimatologi Malang Bediding Cuaca dingin ekstrem Musim Kemarau