Edukasi Kebencanaan Masih Minim, Komisi E DPRD Jatim Ingatkan Sekolah: Kita Hidup di Ring of Fire

21 November 2025 00:09 21 Nov 2025 00:09

Thumbnail Edukasi Kebencanaan Masih Minim, Komisi E DPRD Jatim Ingatkan Sekolah: Kita Hidup di Ring of Fire
Anggota SRPB sedang menjelaskan mitigasi bencana kepada siswi SMAN 1 Singosari, Kamis, 20 November 2025. (Foto: SRPB)

KETIK, MALANG – Komisi E DPRD Jawa Timur menyoroti masih kurangnya perhatian satuan pendidikan terhadap edukasi kebencanaan. Padahal, risiko bencana terjadi di Indonesia sangat tinggi.

Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, menyebut bahwa alam Indonesia sangat kaya. Namun, ia menambahkan, rakyat Indonesia tak boleh melupakan fakta bahwa mereka tinggal di Ring of Fire. 

"Jangan sampai melenakan ancaman bencana yang ada di sekitar kita," katanya, kala membuka kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN 1 Singosari, Kabupaten Malang, Rabu, 19 November 2025.

Kegiatan yang berlangsung sampai Kamis, 20 November 2025 ini diampu tiga orang dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, yakni Djumadi, Wawan Kimiawan, dan Yan Aditya Putra.

Dalam SPAB diajarkan pemetaan ancaman yang berada di sekitar sekolah dan pembuatan jalur evakuasi. Upaya ini untuk meminimalisir risiko, termasuk pembuatan SOP kebencanaan dan adanya simulasi bencana serta penguatan kapasitas

Menurut Sri Untari, kegiatan SPAB juga merupakan salah satu upaya untuk melakukan pemetaan mitigasi bencana. 

"Ternyata ada sebanyak 7,5 juta siswa di Jawa Timur yang butuh edukasi kebencanaan. Hal ini agar menjadi perhatian semuanya karena ke depannya mitigasi bencana harus terus disosialisasikan ke sekolah-sekolah," ungkap Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno.

Sementara itu, Plt. Kepala SMAN 1 Singosari, Fadilah Umi Maisyaroh, berterima kasih kepada Tim BPBD Kabupaten Malang, BPBD Jawa Timur, dan SRPB Jawa Timur, yang telah memfasilitasi kegiatan SPAB.

"Sekolah kita terpilih menjadi pelaksana untuk kegiatan SPAB tahun ini. Kami sangat senang karena merupakan pertama kali sekolah ini mendapatkan edukasi SPAB," tuturnya.

Fadilah Umi Maisyaroh berharap agar semua peserta SPAB belajar dengan sungguh-sungguh. Pasalnya, SMAN 1 Singosari masuk di daerah yang cukup rawan terhadap ancaman bencana gempa bumi dan angin puting beliung. 

"Semoga ilmu yang diterima dapat diserap dan diaplikasikan secara maksimal pada sekolah kita di SMAN 1 Singosari," ia berharap.
 

Tombol Google News

Tags:

SRPB SPAB sman 1 singosari Komisi E DPRD Jatim Sri Untari Bisowarno