Bupati Subandi Cek Pengerukan Afvour Mbah Gepuk, Wabup Mimik Idayana Dukung Dapur Umum

21 Juni 2025 05:41 21 Jun 2025 05:41

Thumbnail Bupati Subandi Cek Pengerukan Afvour Mbah Gepuk, Wabup Mimik Idayana Dukung Dapur Umum
Pengerukan Sungai Mbah Gepuk di wilayah Tanggulangin dan Candi dilakukan untuk menghilangkan endapan lumpur. (Foto: Kominfo Sidoarjo).

KETIK, SIDOARJO – Dampak banjir yang melanda Kabupaten Sidoarjo menjadi perhatian serius Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana. Bupati Subandi mengecek pengerukan Sungai Mbah Gepuk di Candi. Wakil Bupati Mimik Idayana mendukung dapur umum di Desa Ngaban, Tanggulangin. Keduanya berikan solusi.

Sungai Mbah Gepuk merupakan salah satu afvour (saluran pelimpah) di Kabupaten Sidoarjo. Posisinya sangat berpengaruh terhadap aliran sungai dari hulu menuju hilir di muara. Afvour Mbah Gepuk melewati wilayah Kecamatan Tanggulangin, dan Candi.

Jumat pagi (20 Juni 2025), Bupati Subandi menyusuri Sungai Mbah Gepuk. Dia naik perahu. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono mendampinginya. Banjir kerap melanda kawasan Tanggulangin dan Candi. Sebab, afvour tersebut mengalami pendangkalan.

Banyak pula tanaman liar. Seperti enceng gondok yang memenuhi badan sungai dan kangkung. Kali menjadi dangkal. Sedimentasi parah.

”Itu yang menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Pada kesempatan ini, saya memastikan pengerjaan normalisasi terus dikebut,” kata Bupati Subandi.

Foto Bupati Subandi naik perahu menyusuri Afvour Mbah Gepuk di kawasan Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, pada Jumat (20 Juni 2025). (Foto: Kominfo Sidoarjo)Bupati Subandi naik perahu menyusuri Afvour Mbah Gepuk di kawasan Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, pada Jumat (20 Juni 2025). (Foto: Kominfo Sidoarjo)

Normalisasi berupa pengerukan endapan lumpur itu sudah dilakukan sepanjang sekitar 2,5 kilometer. Targetnya 3,8 kilometer. Pengerjaan diperkirakan selesai pada Juli 2025 mendatang.

Pemkab Sidoarjo benar-benar hendak menuntaskan problem banjir di Tanggulangin dan Candi ini. Buktinya, solusinya tidak hanya normalisasi sungai. Pemkab Sidoarjo siap membangun dam baru di Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi. Bendungan baru itu disiapkan untuk mengendalikan debit air. Agar tidak memicu banjir.

Pemenang proyek sudah ada. Tinggal pelaksanaan. Bupati Subandi menyatakan akan terus mengontrol agar sungai selalu bersih. Paling tidak, tahun depan, dampak banjir tidak menyusahkan masyarakat sekitarnya.

”Jika anggaran kurang akan kami siapkan lewat PAK (perubahan anggaran keuangan) di APBD 2025,” ungkap Bupati Subandi.

Kepala Dinas PUBM SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono menambahkan, sidak bupati dilakukan di aliran Sungai Mbah Gepuk mulai dari Desa Ngaban, Tanggulangin, hingga Kedungpeluk, Candi. Total panjang sungai mencapai 6 kilometer.

Untuk tahap awal, normalisasi berfokus sepanjang 2 kilometer dari Ngaban hingga Balonggabus. Itu dikerjakan dalam 2 pekan ke depan. Pada Juli mendatang, pengerjaan dilanjutkan sepanjang 3,8 kilometer. Dari Balonggabus hingga jembatan Kedungpeluk.

”Selain pengerukan, dilakukan pembersihan tumbuhan liar yang menyumbat aliran air,” tambah Dwi Eko Saptono.

Foto Wakil Bupati Mimik Idayana ikut membungkus nasi untuk pengungsi korban banjir di dapur umum Balai Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin. (Foto: Kominfo Sidoarjo)Wakil Bupati Mimik Idayana ikut membungkus nasi untuk pengungsi korban banjir di dapur umum Balai Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin. (Foto: Kominfo Sidoarjo)

Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana mendatangi penampungan korban banjir di wilayah Tanggulangin. Mereka mengungsi di Balai Desa Ngaban. Pemkab Sidoarjo mendukung dapur umum mandiri untuk menyuplai kebutuhan logistik pengungsi.

Jumat (20 Juni 2025), Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana mendatangi dapur umum tersebut. Wabup Mimik Idayana mengapresiasi kerja sama berbagai pihak. Mereka telah bekerja sama menyediakan bantuan makanan kepada warga Desa Ngaban terdampak banjir.

Pemkab Sidoarjo memberikan support. Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo menyediakan bantuan makanan tambahan gizi. Ada delapan dus makanan kemasan dalam kaleng. Bubur kacang ijo dan koktail buah. Selain itu, bingkisan sembako dari Dinas Sosial Sidoarjo juga diserahkan.

”Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyediakan makanan kepada warga terdampak banjir,” ucap Wabup Mimik Idayana.

Foto Wabup Mimik Idayana menyerahkan tambahan makanan dari BPBD Sidoarjo kepada pengungsi. (Foto: Kominfo Sidoarjo)Wabup Mimik Idayana menyerahkan tambahan makanan dari BPBD Sidoarjo kepada pengungsi. (Foto: Kominfo Sidoarjo)

Wabup Mimik Idayana meminta masyarakat mendukung upaya pencegahan banjir. Caranya, tidak membuang sampah sembarangan. Mengaktifkan kerja bakti bersih-bersih lingkungan. Got-got yang kotor dan tersumbat harus dibersihkan.

Warga juga diminta untuk tidak menutup saluran got yang ada di depan rumahnya. Karena, itu akan mengganggu kelancaran aliran air. Tutup got akan menjadi kendala saat akan dibersihkan.

”Got di depan rumahnya itu dikeruk. Ayo kerja bakti. Kalau masyarakatnya sering kerja bakti, insya Allah kita terbebas dari banjir,” ujarnya.

Plt Kalaksa BPBD Sidoarjo Sabino Mariano mengatakan, hampir seluruh genangan telah surut pada Jumat. Tinggal Desa Candipari dan Desa Pesawahan, Kecamatan Porong. Di sana masih terdapat genangan. Namun, genangan air sudah banyak berkurang.

”Di Ngaban (air) sudah surut 100 persen. Pompa air kita tempatkan di Timur. Kondisi Sungai Mbah Gepuk juga surut sehingga memudahkan kita membuang genangan air meski saat air laut pasang,” tambah Sabino Mariano. (*)

Tombol Google News

Tags:

sidoarjo Banjir di Sidoarjo Bupati Sidoarjo Wakil Bupati Sidoarjo Bupati Subandi Wabup Mimik Idayana BPBD Sidoarjo Sabino Mariano Dinas PU BMSDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono