KETIK, SIDOARJO – Hujan deras mendadak turun saat Bupati Sidoarjo Subandi mengecek pemasangan U-ditch untuk saluran proyek betonisasi di Jalan Kureksari, Kecamatan Waru. Ajudan pun cepat-cepat mengambil payung untuk melindungi Bupati Subandi dan Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Dwi Eko Saptono. Keduanya belum mau berteduh.
Bupati Subandi juga memanggil konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana. Dia berpesan agar pelaksanaan dan kualitas proyek jalan beton harus benar-benar bagus. Tanggung jawab mereka kepada masyarakat dan pemerintah daerah.
Salah satu perhatian Bupati Subandi tertuju pada beberapa bangunan yang masih berdiri. Posisinya menghalangi pelaksanaan proyek. Kades Kureksari Wishom Sahudi pun mendekat. Dia mengatakan sudah mengirimkan surat kepada penghuni untuk segera membongkar bangunannya yang berdiri di atas jalan umum.
”Banyak hal yang kita koreksi. Dinas PU Bina Marga Sidoarjo akan mengawal bersama BPN,” kata Bupati Subandi di tengah guyuran hujan lebat pada Sabtu (15 November 2025).
Tidak hanya itu. Selain menjorok ke jalan, bangunan itu juga berdiri di sempadan sungai. Penghuninya mengaku memiliki surat-surat kepemilikan. Namun, ternyata itu hanya klaim. Tidak ada bukti apa-apa. Baik dari Badan Pertanahan Nasional maupun Pemerintah Desa Kureksari.
Keberadaan bangunan liar (bangli) itu kerap menyebabkan air hujan menggenangi jalan. Pembersihan sungai pun terhalang. Akibatnya, aspal Jalan Desa Kureksari sering hancur. Lubang-lubang diperbaiki, tapi tak lama kemudian rusak lagi. Dalam satu tahun, paling tidak, Pemkab Sidoarjo memperbaiki jalan tersebut sampai dua kali.
”Beberapa sudah dibongkar. Saya sempat tegang juga,” ungkap Wishom Sahudi.
Sementara itu, Pembetonan Jalan Desa Kureksari mendapatkan sambutan baik dari warga. Mereka sudah sangat berharap jalan tersebut diperbaiki.
”Sudah lama kami tunggu-tunggu jalan ini ditinggikan,” ungkap Nawawi, warga RW 7 Dusun Pulosari, Desa Kureksari, tersebut.
Nawawi dan warga sepanjang lain di Jalan Kureksari mengaku sering kewalahan setiap musim hujan. Air hujan menggenang. Belum lagi bila kondisi permukaan Kali Buntung sedang tinggi. Sudah pasti Jalan Kureksari banjir.
”Sampai masuk rumah saya di dalam sana,” ujar Nawawi yang melihat perbaikan jalan di depan rumah bersama istrinya.
Kondisi Jalan Kureksari, Waru, yang hendak dibeton. Material galian dan batu-batuan diminta dibersihkan agar tidak mengganggu pengguna jalan. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Bupati Subandi mengatakan, genangan air dan kerusakan jalan selalu menjadi komplain masyarakat sekitar. Para pengguna jalan pun mengeluh. Pemkab Sidoarjo berkewajiban mencarikan solusi. Baik mencegah genangan air dan banjir maupun memperbaiki jalan. Proyek betonisasi adalah solusinya.
Koreksi lain terhadap pelaksanaan proyek betonisasi Jalan Kureksari, Waru, adalah banyaknya material yang berserakan di jalan. Tanah galian maupun batu-batuan yang dikeruk untuk pemasangan U-ditch dan pembuatan saluran air. Material itu menyulitkan pengguna jalan. Banyak gundukan. Jalan juga becek kalau hujan.
”Galian harus dibersikan. Ini daerah industri. Jadi, harus bersih agar tidak mengganggu jalan,” tegas Bupati Subandi yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono dan Camat Waru Ahmad Nawari.
Bupati Subandi berjalan bersama Camat Waru Ahmad Nawari untuk mengecek progres proyek betonisasi Jalan Desa Kureksari--Kepuhkiriman, Waru, pada Sabtu (15 November 2025). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Bagaimana tentang progres pembangunan jalan? Data Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Sidoarjo menyebutkan, pengerjaan telah masuk pada pekan ke-16. Menurut rencana, pekerjaan tercapai 46,982 persen. Realisasinya telah mencapai 52,136 persen. Ada surplus 5,154 persen.
Dengan sisa waktu sekitar 40 hari, Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono optimistis pembetonan Jalan Desa Kureksari hingga Desa Kepuhkiriman akan selesai sesuai target.
Menurut rencana, jalan tersebut dibeton sepanjang 1,34 kilometer atau 1.340 meter. Lebar sekitar 5 meter ditambah berem antara 60 sampai 80 sentimeter serta saluran air 80 sentimeter. Pembetonan bisa berjalan lebih cepat setelah pengerjaan U-ditch tuntas.
Jalan Kureksari akan semakin lebar. Kuat pula jika dilewati kendaraan bertonase berat. Menurut jadwal dalam kontrak, pembetonan Jalan Kureksari sampai harus selesai pada 20 Desember 2025. (*)
