KETIK, BATU – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu membentuk satgas Pengawasan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan sebagai buntut adanya menu basi di SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Batu.
Satgas tersebut nantinya bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperketat pengolahan menu di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
"Rencananya, besok Selasa, 30 September 2024 akan diadakan pertemuan dengan SPPG di Kota Batu. Satgas yang dibentuk ini akan terintegrasi dengan BGN melalui kepala dapur di masing-masing SPPG,” katanya saat meninjau SMPN 1 Kota Batu, Senin 29 September 2025.
Selain meninjau sekolah, Nurochman juga memeriksa dapur SPPG di Jalan Diponegoro sebagai pemasok MBG di dua sekolah tersebut. Nurochman menyebut, keputusan penutupan maupun pembukaan kembali dapur tersebut menunggu rekomendasi BGN.
“Kebetulan saat ini ada permasalahan terkait program makanan bergizi gratis. Maka kami ingin mendengar langsung dari anak-anak, menanyakan satu per satu," jelasnya.
Sementara, Nurochman menyebut bahwa kunjungannya ke SMPN 1 sebagai bagian dari program Batu Generation Go to School, sebuah program yang mengajak praktisi pendidikan untuk turut terlibat dalam pola pendidikan di Kota Batu.
Namun karena saat ini sedang ramai isu makanan bergizi gratis, ia juga menindaklanjuti kasus tersebut.
"Soal menu basi itu, mungkin kondisi buah dan sayuran yang tidak fresh, mungkin sudah basi, kemudian dicampur dengan masakan panas, ditutup mungkin ada reaksi tertentu,” ulasnya.
Nurochman menambahkan bahwa kasus makanan basi tersebut merupakan persoalan konsistensi menu. Menurutnya, beberapa anak yang ditanya mengaku menyukai menu MBG.
“Secara umum anak-anak suka variasi menu MBG. Jika di hari lain terjadi masalah, berarti konsistensi dalam pengolahan yang memang perlu pengawasan,” jelasnya. (*)