Beach Clean Up Pantai Teluk Awur Jepara, Kolaborasi Bersih-bersih Pantai dan Ubah Sampah Jadi Energi

2 Juli 2025 19:27 2 Jul 2025 19:27

Thumbnail Beach Clean Up Pantai Teluk Awur Jepara, Kolaborasi Bersih-bersih Pantai dan Ubah Sampah Jadi Energi
Para relawan dari berbagai komunitas, mahasiswa, pelajar, dan perwakilan instansi gelar kegiatan bersih-bersih pantai Beach Clean Up di Pantai Teluk Awur, Jepara, Selasa (2/7/2025). (Foto: Malik Naharul/Ketik)

KETIK, JEPARA – Persoalan sampah masih menjadi tantangan serius, terutama di wilayah pesisir yang rentan tercemar akibat aktivitas wisata dan minimnya kesadaran masyarakat.

Untuk menanggulangi masalah ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menggandeng komunitas lingkungan Nathabumi dan yayasan Gotbag menggelar aksi bersih-bersih pantai bertajuk “Beach Clean Up” di Pantai Teluk Awur, Jepara, Selasa 2 Juli 2025.

Kegiatan ini melibatkan puluhan relawan dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, pelajar, komunitas pecinta lingkungan, Yayasan Got Bag Indonesia, serta masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian pantai.

Aksi sosial ini tidak sekadar membersihkan pantai dari tumpukan sampah, namun juga sebagai bentuk kampanye edukatif untuk meningkatkan kesadaran warga dan wisatawan agar menjaga kebersihan lingkungan pesisir sebagai tanggung jawab bersama.

Subkoordinator Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, Eko Yudy Novianto, menjelaskan bahwa cakupan pengelolaan sampah oleh pemerintah saat ini baru mencapai 43 persen dari total timbulan sampah harian di Jepara.

“Dari estimasi, Jepara yang berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa menghasilkan hingga 500 ton sampah per hari. Namun, yang masuk ke TPA baru sekitar 150 ton per hari. Artinya, penanganan kita masih jauh dari target nasional sebesar 70 persen,” ujarnya.

Eko menambahkan, DLH akan terus menggencarkan sosialisasi dan kegiatan kolaboratif, khususnya kepada komunitas pengguna pantai seperti paguyuban pedagang, Pokdarwis, serta kelompok masyarakat lainnya agar lebih peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah di pesisir.

Sementara itu, Budi Yuliadi Nugraha, Head of AFR Division PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), menjelaskan bahwa kegiatan Beach Clean Up merupakan hasil kolaborasi SBI melalui unit bisnis Nathabumi bersama Yayasan Got Bag Indonesia dan Pemkab Jepara.

Foto Sejumlah relawan memungut dan mengumpulkan sampah di sepanjang bibir Pantai Teluk Awur, Jepara, dalam kegiatan Beach Clean Up, Selasa (2/7/2025). Aksi ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran pesisir serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pantai (Foto: Malik Naharul/ketik.co.id)Sejumlah relawan memungut dan mengumpulkan sampah di sepanjang bibir Pantai Teluk Awur, Jepara, dalam kegiatan Beach Clean Up, Selasa (2/7/2025). (Foto: Malik Naharul/Ketik)

“Sampah-sampah yang dikumpulkan akan dipilah. Sampah plastik dengan nilai kalori tinggi akan diolah dikirim ke pabrik semen kami untuk dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batu bara dalam proses produksi,” terang Budi.

Ia menyebutkan bahwa sepanjang tahun lalu, SBI secara konsolidasi berhasil menggantikan 13 persen penggunaan batu bara dengan bahan bakar alternatif dari sampah. Angka ini ditargetkan terus meningkat menjadi 25 persen pada tahun 2030.

“Kami fokus pada jenis sampah yang memiliki nilai kalori tinggi, seperti sampah plastik. Kalorinya bisa mencapai 45 ribu per kilogram. Setelah dipilah, sampah ini akan kami manfaatkan sebagai energi di pabrik semen,” tambahnya.

SBI saat ini telah bermitra dengan 16 kabupaten/kota dalam pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif. Di Jepara, kerja sama sudah terjalin melalui MoU dengan Semen Indonesia, induk perusahaan SBI. Nantinya, hasil pilahan sampah dari Jepara berpotensi dikirim ke pabrik semen terdekat di Rembang atau Tuban.

Direktur Eksekutif Yayasan Got Bag Indonesia, Billy Andriyanto, menjelaskan bahwa mayoritas sampah di Jepara merupakan limbah rumah tangga, yang terlihat dari banyaknya kemasan harian seperti sabun, sampo, makanan, dan lainnya.

"Saat ini ada tiga kelompok binaan kami di Jepara yang mengelola sekitar 7 ton sampah. Sampah tersebut diolah menjadi bahan bakar alternatif dan dikirim ke pabrik semen," tuturnya.

Salah satu relawan, Heni Purwati (21), mahasiswa asal Desa Sowan Lor yang kini menempuh pendidikan di UIN Sunan Kudus, berharap kegiatan seperti ini bisa meningkatkan kepedulian masyarakat.

“Sampah adalah tanggung jawab kita bersama, terutama bagi para wisatawan. Ketika berkunjung ke pantai, sudah seharusnya kita menjaga kebersihannya agar tetap indah dan lestari,” ujarnya.

Kegiatan Beach Clean Up juga diisi dengan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan dampaknya terhadap ekosistem laut. Melalui kegiatan ini, Pemkab Jepara berharap dapat menumbuhkan budaya bersih dan sadar lingkungan di masyarakat serta mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Beach Clean Up Pantai Teluk Awur Pemkab Jepara DLH Jepara Yayasan Got Bag Indonesia PT Solusi Bangun Indonesia TPA Jepara