KETIK, ACEH SINGKIL – Mengecewakan! Baru sebulan selesai dikerjakan, bak penampung air limbah pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Puskesmas Kuta Tinggi, Aceh Singkil sudah mulai retak dan tanah di sekitarnya ada mengalami penyusutan.
Masyarakat setempat menyoroti lemahnya pengerjaan berbagai item pada instalasi pengolahan air limbah di puskesmas tersebut.
Dalian Bancin, Ketua LSM Cokro Prawiro Nusantaro Aceh Singkil, merespon kerusakan IPAL tersebut. Menurutnya, keretakan pada bak penampung limbah medis diduga pengerjaan yang asal-asalan.
"Terlihat, di plang proyek besar nilai kontrak IPAL mencapai Rp 548 juta lebih. Angka yang dinilai fantastis, sayangnya dikerjakan asal-asalan saja. Terbukti baru sebulan PHO sudah ada retak dan tanah timbun di sisi pun longsor. Kita khawatir amblas," kata Lian, sapaannya.
Paket ini, tambah Lian, dilaksanakan oleh CV. Mulia Berkahtama Abadi. Anehnya lagi, dilihat dari papan informasi tidak ada tercantum konsultan pengawas, sehingga semakin kuat dugaan pekerjaan asal-asalan.
"Ini harus menjadi perhatian APH untuk melakukan audit khusus, dan diperkirakan pihak Dinas Kesehatan Aceh Singkil sendiri senantiasa berpatokan pada masa peliharaan selama satu tahun, kesannya lucu juga," tegas Lian.
Sementara, Kadis Kesehatan Aceh Singkil, Moersal, yang dikonfirmasi jurnalis Ketik, berdalih dan hanya menduga imbas terbawa arus air.
"Mungkin karena berbarengan dengan paket penimbunan, dan kalau pun benar masih ada masa garansi," jawabnya enteng.
Lian terus mendesak pihak Dinas Kesehatan memberikan perhatikan dan kepeduliannya terhadap permasalahan ini. Pihaknya meminta agak tidak terjadi kejadian serupa apalagi sampai merugikan masyarakat sekitar.
Media ini juga terus berupaya melakukan upaya konfirmasi ke pihak terkait, terutama CV. Mulia Berkahtama Abadi.