Atap Asrama Ponpes di Situbondo Runtuh Diterjang Angin Kencang, 1 Santriwati Meninggal

29 Oktober 2025 14:57 29 Okt 2025 14:57

Thumbnail Atap Asrama Ponpes di Situbondo Runtuh Diterjang Angin Kencang, 1 Santriwati Meninggal
Sejumlah keluarga korban di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu, 29 Oktober 2025. (Foto: Heru Hartanto/ketik.com)

KETIK, SITUBONDO – Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan atap asrama santriwati Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, runtuh pada Rabu dini hari, 29 Oktober 2025.

Tragedi ini merenggut nyawa satu orang santriwati, yang diduga tertimpa reruntuhan atap kamar. Selain itu, 14 santriwati lainnya dilaporkan mengalami luka-luka ringan.

Peristiwa nahas ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, saat hujan lebat dan angin kencang melanda wilayah tersebut. Saat kejadian, terdapat 19 santriwati yang berada di dalam asrama putri.

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, KH Muhammad Hasan, membenarkan adanya korban dalam musibah ini.

“Dari 19 santriwati, sebanyak 14 santriwati mengalami luka ringan, empat orang dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal,” tutur KH Muhammad Hasan.

Korban santriwati yang meninggal dunia merupakan warga Dusun Rawan, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Situbondo. Ia sempat dilarikan dan dirawat di RSIA Jatimed, namun dinyatakan wafat sekitar pukul 06.00 WIB dan telah dikebumikan pada pukul 08.00 WIB.

Kapolsek Besuki, AKP Febry Hermawan, menjelaskan dari total korban luka, sebanyak 11 santriwati telah dipulangkan setelah mendapatkan penanganan.

“Sebelas santriwati sudah dipulangkan dan empat masih dirawat. Satu santriwati wafat,” ujar AKP Febry.

Untuk mengetahui penyebab pasti runtuhnya atap asrama putri, Tim Inafis Polres Situbondo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Kapolsek Febry menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Situbondo dan tim identifikasi untuk menyelidiki secara pasti penyebab runtuhnya bangunan tersebut.

Kapolsek Besuki merinci data korban luka yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan. Sebanyak 11 santriwati yang mengalami luka ringan telah diizinkan pulang. Rinciannya, enam orang sempat menjalani rawat jalan di PKM Besuki. Sementara itu, empat santriwati dirawat di RSUD Besuki, di mana dua orang sudah dipulangkan, dan dua orang lainnya membutuhkan tindakan operasi. 

Di RSIA Jatimed, terdapat dua santriwati yang dirawat, dengan satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya masih menjalani rawat inap.(*)

Tombol Google News

Tags:

ponpes pondok pesantren situbondo santriwati santri Angin kencang