Apa Saja Bencana Alam Awal Pekan di Tanah Air? Berikut Laporan BNPB

20 Mei 2025 16:55 20 Mei 2025 16:55

Thumbnail Apa Saja Bencana Alam Awal Pekan di Tanah Air? Berikut Laporan BNPB
Ilustrasi bencana tanah longsor. (Ilustrator: Rihad Humala/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi dalam catatan kejadian yang dirangkum oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa pagi, 20 Mei 2025.

Berdasarkan siaran pers diterima dari BNPB, pertama yaitu peristiwa tanah longsor yang dipicu tingginya intensitas hujan di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu, 18 Mei 2025.

Lokasinya di Desa Kendan, Kecamatan Nagreg dan dilaporkan sebanyak tiga warga mengalami luka-luka serta 63 kepala keluarga mengungsi di Madrasah Nurul Hidayah.

Untuk kerugian materiil tercatat sebanyak 80 unit rumah terancam, empat unit rumah rusak ringan, satu kantor desa rusak berat , kendaraan operasional kantor Desa Kendan rusak,  satu Musholla terdampak dan satu tiang listrik roboh.

BPBD Kabupaten Bandung Barat terus berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk upaya penanganan darurat serta mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak dan mendirikan dapur umum lapangan di lokasi. 

Berikutnya bencana banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu, 18 Mei 2025.

Intensitas hujan tinggi menyebabkan meluapnya Sungai Citarum, Sungai Cibeet dan Sungai Cidawolong yang mengakibatkan Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Karawang Barat dan Kecamatan Telukjambe Timur terendam banjir.

Akibat peristiwa ini dilaporkan sebanyak 1.216 jiwa terdampak dan 80 jiwa mengungsi di Masjid Jami Al Ikhlas.

Untuk kerugian materiil tercatat sebanyak 292 rumah, lima fasilitas umum terdampak dengan ketinggian muka air 10-150 centimeter.

BPBD Kabupaten Karawang terus lakukan asesmen dan koordinasi lintas instansi untuk lakukan upaya penanganan darurat terhadap korban terdampak.

Masih di Provinsi Jawa Barat, banjir juga terjadi di Kabupaten Bekasi, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan saluran air meluap dan merendam permukiman warga pada Minggu,18 Mei 2025 pukul 06.00 WIB.

Peristiwa ini terjadi di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin dan Desa Wanasari Kecamatan Cibitung yang menyebabkan sebanyak 4.262 jiwa dan kerugian materiil tercatat sebanyak 1.533 unit rumah warga terdampak.

BPBD Kabupaten Bekasi lakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat serta instansi terkait untuk lakukan upaya bantuan terhadap warga terdampak.

Kondisi mutakhir yang dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Bekasi bahwa banjir telah surut dan warga masih lakukan pembersihan rumah serta lingkungan dari material sisa banjir.

Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur pada Senin, 19 Mei 2025 mengakibatkan terjadinya tanah longsor.

Akibat kejadian ini dilaporkan tiga rumah tertimbun material longsor dan menyebabkan 6 jiwa hilang atas nama Mesinem, Nitin, Tulus, Yatini, Yatemi, dan Torik, serta 30 jiwa terdampak dan 26 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.

Untuk kerugian materiil tercatat 11 rumah terdampak, lima rumah rusak berat, empat akses jalan tertutup material longsor dan satu tanggul sungai jebol.

Peristiwa ini melanda lima kecamatan yaitu Kecamatan Bendungan, Kecamatan Munjungan, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Kampak dan Kecamatan Trenggalek.

BPBD Kabupaten Trenggalek berkoordinasi dengan instansi terkait serta pihak kecamatan dan desa setempat guna melakukan pendataan, evakuasi dan pencarian korban hilang.

BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah.

“Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya guna menghadapi potensi darurat.

Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti arahan pemerintah dan tak termakan dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (*)

Tombol Google News

Tags:

bencana alam Bnpb tanah longsor banjir