KETIK, TULUNGAGUNG – Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi NasDem, Nurhadi, bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar Sosialisasi Kebijakan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tulungagung pada 1–2 November 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Room Hall Jamboo Kingdom Hotel and Resort.
Program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya penyediaan gizi berkualitas serta mendukung pelaksanaan kebijakan nasional dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, antara lain Nurhadi (Anggota Komisi IX DPR RI), Panhis Yody Wirawan, Rizki Ranisa Nuratma, dan Harinto Triyoso (Anggota DPRD Kabupaten Tulungagung).
Turut hadir pula Khairul Hidayati (Kepala Biro Hukum dan Humas BGN) yang diwakili Fathul Ulum, Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Bahrudin, KH. Imam Mawardi (Tokoh Masyarakat Tulungagung), Wiji Astuti (Dinas Kesehatan Tulungagung), Robby Nasrul Sani (BPOM Kediri), Masngut (Satgas Jaminan Halal Kemenag Tulungagung), serta perwakilan Kesbangpol, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan mitra dapur MBG.
Nurhadi saat memberikan materi kepada peserta sosialisasi . (Foto : Sugeng/ketik.com)
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Bahrudin, yang menyampaikan apresiasi kepada Nurhadi atas kepeduliannya dalam menyosialisasikan program nasional tersebut di Tulungagung.
“Melalui kegiatan ini, informasi kebijakan hingga pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Nurhadi menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, menekan angka stunting, dan memastikan setiap anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup,” kata Nurhadi.
Ia menambahkan, pelaksanaan MBG juga melibatkan petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM lokal agar ekonomi daerah ikut tumbuh.
“Diharapkan program ini dapat memberdayakan sektor lokal dalam penyediaan bahan pangan, sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat,” paparnya.
Menurutnya, MBG diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil yang selama ini kesulitan mengakses pangan bergizi.
“Program ini bukan hanya untuk memperbaiki status gizi, tetapi juga wujud pemerataan pembangunan nasional,” tambahnya.
Nurhadi juga menyebut, Kabupaten Tulungagung memerlukan sekitar 90 dapur SPPG, namun saat ini baru tersedia 16 dapur. Ia menegaskan pembangunan akan dilakukan secara bertahap hingga mencakup seluruh 19 kecamatan.
“Mari kita dukung program MBG yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia ini. Semoga dapat berjalan lancar, menurunkan angka stunting, dan melahirkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” harapnya.
Dalam sesi diskusi, Fathul Ulum, selaku Tenaga Ahli Biro Hukum dan Humas BGN, menyampaikan sejumlah temuan dan masukan dari peserta sosialisasi.
“Banyak masukan dan laporan yang kami terima. Ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun kebijakan yang lebih baik ke depan,” ujarnya menutup agenda sosialisasi. (*)
