KETIK, MALANG – Bulog Malang memastikan distribusi beras aman dengan mengandalkan beras lokal. Setiap harinya terdapat 70-100 ton beras yang disalurkan kepada masyarakat.
"Sudah enggak ada yang impor. Di sini berasnya murni dalam negeri, hasil penyerapan petani dalam negeri kita," ujar Kepala Bulog Sub Divre Malang, Muhammad Nurjuliansyah Rachman, Rabu 17 Desember 2025.
Ia menjelaskan persediaan beras khususnya di Kota Malang terpantau aman. Persediaan beras di gudang Bulog saat ini tercatat sekitar 12.592 ton, dengan sekitar 2.762 ton yang tersimpan di gudang Kota Malang.
"Untuk persediaan beras yang ada di gudang Bulog, khususnya di Kota Malang, kita ada sekitar 12.592 ton. Kalau ini mungkin lebih dari 6 bulan," lanjutnya.
Sedangkan beras yang tersimpan di gudang di Kabupaten Malang mencapai 16.000 ton. Menurutnya gudang yang ada di Kabupaten Malang memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan Kota Malang.
Saat ini Bulog Malang tidak lagi menyimpan beras impor. Seluruh stok yang ada merupakan beras lokal hasil penyerapan petani dalam negeri.
Gabah Kering Panen (GKP) diserap dan kemudian diolah melalui kerja sama dengan penggilingan lokal. Untuk itu jenis beras yang ada di Gudang Bulog mayoritas medium CBP.
Beras tersebut memili kadar broken maksimal sekitar 25 persen dan minimal 2 persen. Biasanya beras medium CBP disalurkan untuk program pemerintah seperto SPHP, dan lainnya.
"Biasanya pengeluaran beras CBP itu untuk beras bantuan pangan, SPHP dan program-program pemerintah lainnya. Nanti berdasarkan penugasan saja dari Bapanas kalau untuk Bulog," sebutnya.
Harga beras di Gudang Bulog sendiri Rp11.000 per kilogram dan per karungnya Rp55.000. Biasanya dijual oleh retail maksimal HET Rp12.500 u tuk SPHP dan HET medium Rp13.500.
"SPHP ada semua, di Transmart, Alfamart, Indomaret, sekarang sudah tersedia semua. Termasuk retail modern lainnya," tandasnya.(*)
