2 Inovasi Kabupaten Bandung Didokumentasikan Jadi Best Pratices APKASI

6 Oktober 2025 17:32 6 Okt 2025 17:32

Thumbnail 2 Inovasi Kabupaten Bandung Didokumentasikan Jadi Best Pratices APKASI
Bupati Bandung Dadang Supriatna menerima audiensi dariAPKASI di Kantor Bupati, Senin (6/10/25). (Foto:Iwa/Ketik)

KETIK, BANDUNG – Ketua Harian Apkasi Bupati Bandung Dadang Supriatna menerima audiensi dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Kantor Bupati, Senin 6 Oktober 2025. Audiensi ini dalam rangka pendokumentasian Best Practices (BP) serta inovasi daerah Kabupaten Bandung, khususnya terkait Program Kampung Bedas (Bebenah Desa Sejahtera) dan Simpel Bedas.

Pada kesempatan itu, Bupati Dadang Supratna (Kang DS) menjelaskan, kedua inovasi yakni Program Strategi Kampung Bedas dan Simpel Bedas Daerah Kabupaten Bandung merupakan sebuah terobosan yang sudah dilakukan pemerintah daerah dengan keterlibatan perangkat RW .

Kang DS juga memaparkan, saat ini sudah mencapai sebesar 55% atau 165 desa/kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung yang telah diintervensi Program Kampung Bedas. Di antaranya adalah Desa Nagrog, Desa Margahurip, Desa Cihanyir, Desa Mangunjaya, Desa Lebakmuncang, Desa Sindangpanon, dan Desa Wangisagara yang dinilai berhasil meraih predikat menjadi desa percontohan.

Bupati Kang DS optimis pendokumentasian Best Practices ini merupakan momentum penting, tidak hanya untuk menilai capaian program, tetapi juga sebagai sarana berbagi inspirasi dan pembelajaran antarwilayah. Melalui forum ini, Pemkab Bandung menyampaikan berbagai inovasi dan upaya nyata dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik, pemberdayaan masyarakat secara partisipatif, serta pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

“Salah satu inovasi unggulan yang kami angkat dalam kegiatan ini adalah Program Kampung Bedas. Program ini kami rancang dengan pendekatan pembangunan yang berbasis partisipasi masyarakat, serta mengintegrasikan aspek kesejahteraan dan kelestarian lingkungan. Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk mendorong pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Kang DS.

Menurutnya Program Kampung Bedas tidak hanya menitikberatkan pada aspek sosial dan pembangunan wilayah, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui dukungan permodalan.

“Di Kampung Bedas ini kita kasih juga permodalannya. Karena kita ada program Pinjaman Modal Bergulir Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan. Sehingga rencana ke depan saya akan menyiapkan Rp100 miliar untuk program pinjaman modal bergulir ini,” paparnya.

Ia menjelaskan, program tersebut menjadi langkah strategis Pemkab Bandung untuk membantu masyarakat keluar dari jerat pinjaman berbunga tinggi seperti bank emok maupun pinjaman online ilegal (pinjol).

“Ini kita lakukan untuk melawan bank emok. Kalau ini sudah berjalan, tujuan untuk mencapai Kampung Bedas bisa terlaksana dengan cepat. Ini harapan saya, sehingga tidak ada lagi yang pinjam ke bank emok atau pinjol,” tutur Kang DS.

Melalui berbagai inovasi tersebut, Pemkab Bandung terus berkomitmen menghadirkan program yang berpihak kepada masyarakat dan mempercepat terwujudnya visi Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas, bangkit, edukatif, dinamis, agamis, dan sejahtera.(*)

Tombol Google News

Tags:

BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA kang ds APKASI ketua harian apkasi best practises