KETIK, ACEH BARAT DAYA – Sejumlah personel Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat Daya (Abdya) turun langsung mengurai kemacetan akibat antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Keude Paya, Blangpidie, Senin, 1 Desember 2025 malam
Aksi cepat dan responsif tersebut menuai apresiasi dari masyarakat yang tengah mengantre bahan bakar. Dengan hadirnya personel di tengah hiruk-pikuk antrean, warga merasa lebih aman dan tenang.
Pantauan di lokasi, barisan panjang kendaraan mulai menumpuk sejak sore hari hingga menyebabkan akses jalan terganggu. Menyadari situasi itu, personel Polres Abdya sigap melakukan pengaturan lalu lintas serta memastikan proses pengisian bahan bakar berjalan aman dan tertib.
Ratna, salah satu warga yang ikut mengantre, mengaku terkesan dengan kesigapan aparat kepolisian. Kepedulian dan rasa humanis yang dimiliki personel Polri layak mendapat apresiasi dan pujian.
“Saya lihat bapak-bapak polisi tetap semangat menjalankan tugasnya. Seragamnya sampai basah mungkin karena keringat. Tapi mereka tetap membantu agar antrean lancar. Kami merasa lebih aman,” ujarnya.
Belakangan diketahui, personel yang dimaksud Ratna adalah Kapolsek Blangpidie, Iptu Suarno, bersama personelnya yaitu Aipda Zam Al Aziz, Brigadir Miswar, Brigadir Zulna dan personel lainnya.
Mereka terlihat aktif mengarahkan kendaraan, membantu pengendara, sekaligus menjaga keamanan jalur distribusi BBM agar tidak terjadi rebutan maupun kekacauan.
Iptu Suarno mengatakan, pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dilakukan secara bergiliran dengan jumlah personel 7 hingga 9 orang per hari. Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi BBM tetap tertib meski terjadi lonjakan permintaan.
“Pendistribusian berjalan lancar walaupun sempat terjadi kemacetan. Namun, berkat kerja sama dan dukungan masyarakat, situasi bisa kami atur dan arus lalu lintas kembali normal,” kata Iptu Suarno.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pembatasan pembelian diberlakukan agar distribusi BBM merata kepada seluruh warga. Adapun batasan pembelian yakni Rp30 ribu untuk sepeda motor, Rp50 ribu untuk motor besar, dan Rp200 ribu untuk mobil.
“Pembatasan ini bukan untuk mempersulit masyarakat, tetapi untuk memastikan semua mendapatkan bagian. Kami tetap mengimbau warga tetap tertib dan bersabar,” tegasnya.
Aksi humanis itu mendapat banyak pujian dari warga sekitar dan pengguna jalan. Mereka berharap langkah serupa terus diterapkan agar antrean BBM tidak memicu kemacetan dan potensi keributan.
Untuk diketahui bahwa, antrean panjang di sejumlah SPBU di Abdya terjadi sejak bencana alam banjir melanda sejumlah daerah di Provinsi Aceh. Dari banjir itu, akses transportasi terganggu, listrik padam bahkan BBM juga sempat sulit didistribusikan. (*)
