KETIK, SITUBONDO – Sejarah singkat Situbondo, yang dibacakan Mahbub Junaidi, Ketua DPRD Situbondo ketika upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-207 menerangkan bahwa Situbondo dulunya tertulis dengan nama Situbanda yang berasal dari kata Siti berarti tanah dan Bondo berarti diikat. Sehingga Situbondo diartikan tanah yang diikat.
Hal ini karena dulunya banyak ditemui bendeng atau tanggul sehingga para pekerja Dam Sluwis yang mayoritas orang Jawa menyebutnya Situbanda, kemudian lebih dikenal dengan nama Patokan.
Pembangunan Dam Sluwis oleh Bupati Pertama Besuki, KRT Prawiro Hadiningrat pada tahun 1818 berkaitan erat dengan nama Situbondo. Sebab, sebelumnya kondisi Situbondo merupakan tanah tegalan yang kering kemudian berubah menjadi tanah yang subur dan menjadi lumbung padi.
Sedangkan Karesidenan Besuki merupakan setra industri gula yang dibuktikan dengan berdiri 11 pabrik gula kala itu. Namun hingga saat ini hanya ada beberapa pabrik gula yang masih berfungsi dan beroperasi. Sehingga banyak pendatang dari berbagai suku datang dan menetap di Karesidenan Besuki, kala itu.
Pada kepimpinan KRT Prawiro Hadiningrat ini juga dilakukan penataan elemen birokrasi dengan dibentuknya elemen birokrasi seperti adipati, jaksa, sipir, demang dan kepabeanan.
KRT Prawiro Hadiningrat merupakan pemimpin yang visioner dan peduli dengan pendidikan. Hal ini dibuktikan berdirinya sekolah modern di Karesidenan Besuki yang saat itu menjadi sekolah ke-8 yang ada di Pulau Jawa.
Berdasarkan hal tersebutlah, akhirnya tanggal 15 Agustus dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) yang kemudian dibuatkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi). Hari ini, tanggal 15 Agustus 2025, Kabupaten Situbondo berusia 207 tahun.
Mahbub Junaidi mengatakan keberhasilan pembangunan Kabupaten Situbondo saat ini tidak lepas dari perjuangan para pemimpin, tokoh dan pahlawan Situbondo di masa lalu. “Termasuk bupati sebelumnya, yang telah berjasa terhadap pembangunan Kabupaten Situbondo,” kata Ketua DPRD Situbondo.
Peringatan Harjakasi ke-207 yang mengusung tema "Agustus Main ke Situbondo" diharapkan bisa membangkitkan semua orang untuk berkunjung ke Situbondo menyaksikan keunikan permainan tradisional.
"Mari kita semua tetap semangat untuk mewujudkan Situbondo Naik Kelas. Situbondo bisa lebih maju dari aspek fisik maupun sosial budaya, ekonomi dan lingkungan serta peningkatan UMKM. Oleh karena itu, saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk turut serta dalam memajukan dan mengembangkan kabupaten Situbondo sehingga dapat mengembalikan kejayaan Kabupaten Situbondo seperti di masa lampau,” pungkas Mahbub Junaidi. (*)