KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada awal bulan Agustus 2025 di Surabaya dan Jawa Timur memasuki puncak kemarau. Suhu udara diperkirakan maksimal 35 derajat Celcius.
“Meskipun di Surabaya memasuki puncak musim kemarau akan tetap kondisi berawan,” kata Bhilda Maulida, prakirawan BMKG Stasiun Juanda, Sidoarjo, Senin, 28 Juli 2025.
Dia menjelaskan, kondisi udara panas di permukaan dan menengah masih cukup lembab. Sedangkan pada musim kemarau di daerah ini pada siang hari bisa mencapai 35 derajat Celcius.
BMKG mengimbau pada puncak kemarau ini masyarakat agar tetap waspada terjadinya perubahan cuaca mendadak. Hal ini akibat pengaruh faktor lokal dan mulai mitigasi risiko musim kemarau.
BMKG pada kemarau kali ini juga meminta masyarakat yang tinggal di dekat hutan dan lahan kering tetap waspada terjadinya musibah kebakaran.
Pada laman BMKG tercatat tanggal 30 Juli-1 Agustus 2025 di Jawa Timur pada umumnya cuaca cerah dan berawan. Sementara sepanjang hari di Kota Batu terpantau berkabut.
BMKG Maritim Tanjung Perak, Surabaya mencatat suhu udara pada musim kemarau di Perairan utara Pulau Jawa sekitar 26-34 derajat Celcius. Hal ini juga terjadi di perairan selatan Jawa Timur.
Sementara tinggi gelombang di perairan utara tergolong kategori sedang di atas1,3 meter. Misalnya, di perairan Sumenep, Situbondo, Lamongan, Tuban, Sampang, Kepulauan Masalembu, Bawean, Sapudi dan Kangean.
Sedangkan di perairan selatan Jawa Timur, tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Tinggi gelombang di selatan bervariasi karena dipengaruhi kecepatan angin.
Semakin lama angin bertiup semakin tinggi gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tinggi gelombang dipengaruhi kedalaman laut. (*)
