KETIK, NGAWI – Namanya Yudho Prasetyo atau lebih dikenal dengan sebutan Cak Yudho Bakiak, seorang seniman kelahiran Kabupaten Ngawi yang sangat kondang dan di telinga masyarakat, khususnya pecinta kesenian.
Pria kelahiran 26 Juni 1981 tersebut sudah tak asing lagi di dunia lawak, khususnya daerah Jawa Timur. Ia mengenyam pendidikan nonformal bergabung dalam Padepokan Seni Kirun (Padski) di bawah gemblengan pelawak legendaris yaitu H. Muhammad Syakirun alias Abah Kirun.
Cak Yudho mengawali karirnya dari dunia seni ketoprak sebelum bergabung di Padski. Namanya mulai moncer ketika tampil dalam acara Bareng Kirun Ayo Ngakak (Bakiak).
Dari situlah nama panggungnya ditambahi dengan embel-embel Bakiak yang juga merupakan akronim dari Bareng Kyai Ndandani Akhlak (Bakiak) atau dalam bahasa Indonesia berarti bersama kyai memperbaiki akhlak.
Ia juga dikenal dengan sebutan "Dagelan Pondok" karena pintarnya mengutip dalil dalam Al-Qur'an ketika membawakan lawakannya. "Kita juga harus bisa memberikan tontonan yang bisa menjadi tuntunan," ujarnya pada Senin, 14 Juli 2025.
Di samping berkiprah di dunia seni lawak, Cak Yudho juga kerap mengisi tausiyah di berbagai acara. Meski tak jarang acara tausiyah yang dibawakannya kerap diselipi banyolan-banyolan khasnya guna menambah suasana menjadi meriah.
Cak Yudho Bakiak juga tercatat sebagai anggota Lesbumi Nahdlatul Ulama. Ia juga mendapatkan penghargaan dari Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai salah satu seniman yang berperan dalam pengembangan budaya Jawa, dengan gelarnya Mas Ngabei Yudho Prasetyo. (*)