KETIK, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso bergerak cepat merespons bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Jambesari Darussholah dan Kecamatan Pujer. Dua hari setelah kejadian, Bupati Abdul Hamid Wahid turun langsung meninjau lokasi terdampak di Desa Pengarang, pada Minggu, 7 Desember 2025, memastikan seluruh proses penanganan awal berjalan tanpa hambatan.
Serangan angin kencang yang datang tiba-tiba itu menyisakan kerusakan cukup parah. Sebanyak 269 rumah dilaporkan terdampak, dengan rincian 12 rumah rusak berat, 62 rusak sedang, dan ratusan lainnya mengalami kerusakan ringan.
Dalam kunjungannya, Bupati Abdul Hamid berdialog dengan warga untuk mendengar langsung kebutuhan mereka. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tengah menyiapkan opsi pendanaan untuk membantu memperbaiki rumah-rumah yang mengalami kerusakan serius.
“Bantuan sedang kami usahakan. Besarnya mungkin terbatas, tapi tujuan kami adalah meringankan beban masyarakat yang terdampak,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa penggunaan anggaran perbaikan RTLH serta dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sedang dikaji agar tepat sasaran. Menurutnya, setiap keputusan harus mempertimbangkan urgensi di lapangan dan aturan yang berlaku.
“Jika BTT memungkinkan digunakan, tentu akan kami optimalkan sesuai skala dan regulasinya,” tegas Bupati.
Di sisi lain, Plt. Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menyebutkan bahwa bantuan primer sudah mulai diberikan dengan menggandeng Baznas, PMI, dan Dinas Sosial. Bantuan awal berupa kebutuhan pokok ditujukan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan ringan.
Untuk mereka yang mengalami kerusakan sedang hingga berat, BPBD telah menyiapkan bantuan lanjutan berupa perlengkapan rumah tangga serta kebutuhan bagi anak-anak.
“Kami sudah koordinasi sejak kemarin. Harapannya, tambahan bantuan bisa segera menyusul,” tutur Kristianto.
Ia menegaskan bahwa dana BTT diprioritaskan untuk penanganan cepat seperti evakuasi dan kebutuhan darurat, bukan pemulihan jangka panjang.
“Fokus utama kami adalah respon darurat. Untuk pemulihan, ada mekanisme lain yang harus dipersiapkan,” jelasnya.
Sebagai langkah awal pemulihan, BPBD juga melakukan perbaikan non permanen dan menyiapkan material yang bisa langsung digunakan warga untuk memperkuat tempat tinggal mereka sementara waktu.
Menutup pernyataannya, Kristianto mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih tinggi menjelang pergantian tahun.
“Pantau terus informasi cuaca BMKG dan tetap berhati-hati,” pesannya.(*)
