Polemik Masjid Giok, GMPI Aceh Nilai Tubuh DPRK Nagan Raya Kurang Kompak

15 Oktober 2025 15:53 15 Okt 2025 15:53

Thumbnail Polemik Masjid Giok, GMPI Aceh Nilai Tubuh DPRK Nagan Raya Kurang Kompak
Salah satu sisi Masjid Giok Nagan Raya. (Foto: for Ketik)

KETIK, NAGAN RAYA – Ketua Gerakan Muda Pembaharuan Indonesia (GMPI) Aceh, Zulfikar ZA, menyoroti dinamika internal di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, Aceh, yang dinilainya tampak tidak solid menyikapi polemik pembangunan Masjid Agung Batul Ghafur atau Masjid Giok.

Ia menyayangkan perbedaan pendapat antar anggota dewan justru menimbulkan kegaduhan yang tak perlu. Bahkan kisruh tersebut dinilai terlalu kekanak-kanakan dalam politik pembangunan daerah.

“Sayang sekali, terlihat jelas tidak ada kekompakan di tubuh legislatif DPRK Nagan Raya. Permasalahan yang sebenarnya sederhana malah jadi besar,” ujar Zulfikar saat ditemui di kediamannya, Rabu, 15 Oktober 2025.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi respons sebagian anggota DPRK terhadap statement Rizki Julianda, politisi muda dari Fraksi PDIP, yang sebelumnya mengkritisi rencana pembangunan Masjid Giok menggunakan 80 persen dana CSR perusahaan di daerah tersebut.

Zulfikar menilai apa yang disampaikan Rizki adalah hak konstitusional untuk berpendapat sebagaimana dijamin oleh Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28 UUD 1945, serta diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

“Menurut saya sah-sah saja saudara Rizki menyampaikan pendapat. Beliau itu perwakilan masyarakat, dan kritiknya dilindungi undang-undang,” tegas Zulfikar.

Ia juga menegaskan bahwa Rizki bukan menolak pembangunan Masjid Giok, melainkan meminta agar pemerintah daerah mencari sumber anggaran lain, bukan dari dana CSR perusahaan.

“Dari statement yang saya baca, saudara Rizki itu bukan anti masjid. Dia cuma ingin dana CSR digunakan sesuai peruntukannya. Mungkin dia juga rela urunan atau memberikan sumbangan untuk bangun masjid kalau perlu,” ujarnya sambil tersenyum.

Lebih jauh, Zulfikar mempertanyakan sikap sebagian anggota DPRK yang tampak lebih sibuk memperdebatkan ucapan Rizki ketimbang fokus pada substansi masalah. Bahkan dia berpendapat, penyerangan personal antar sesama anggota DPRK di media yang dilakukan sejumlah anggota dewan merupakan perbuatan yang kurang terpuji.

“Ada apa sebenarnya di dalam DPRK Nagan Raya? Pak Bupati saja santai menghadapi kritik. Mungkin beliau tahu, daerah akan maju kalau pemimpinnya mau dikritik,” tutur Zulfikar.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan, atas kepemimpinannya yang terbuka terhadap kritik dan masukan.

“Semoga ke depan Nagan Raya semakin maju di bawah kepemimpinan beliau,” pungkas Zulfikar. (*)

Tombol Google News

Tags:

Masjid Giok Nagan Raya Aceh GMPI Aceh Dprk Nagan Raya TR Keumangan