KETIK, BONDOWOSO – Bondowoso kembali menorehkan prestasi penting dalam industri kopi nasional. Pada sebuah acara yang berlangsung meriah, Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i, melepas ekspor kopi Robusta dan Arabika berkualitas tinggi produksi KUB Doa Coffee menuju Australia.
Pelepasan ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol kemajuan ekonomi rakyat yang bertumpu pada kekuatan komoditas kopi.
Acara pelepasan ekspor tersebut dihadiri berbagai unsur penting, mulai dari Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Kepala BI KPw Jember, hingga jajaran kepala dinas seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Diskoperindag, dan Diskominfo.
Tampak hadir pula Camat Maesan, para kades, Koordinator BPP Congkrong, penyuluh pertanian, perwakilan LMDH, para barista, pelaku UMKM, serta para petani kopi yang menjadi garda depan keberhasilan ini. pada hari Jumat, 5 Desember 2025.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati As’at Yahya Syafi’i menegaskan bahwa Bondowoso telah lama dikenal sebagai tanah subur penghasil kopi spesialti.
Menurutnya, keberhasilan ini lahir dari kerja keras para petani di kawasan Ijen, Sumberwringin, dan berbagai daerah penghasil kopi lainnya yang terus menjaga kualitas budidaya dan proses pascapanen secara ketat.
“Ini adalah bukti bahwa kopi Bondowoso mampu bersaing dan diakui pasar internasional,” ungkap Wabup As'at
Ia memberikan apresiasi khusus kepada KUB Doa Coffee, para pendamping, serta seluruh pelaku usaha yang terlibat dalam rantai produksi hingga pemasaran.
Ekspor ke Australia ini, sambungnya, bukan hanya sekadar transaksi dagang, tetapi langkah strategis yang membuka peluang baru bagi Bondowoso untuk memperluas jejaknya di pasar global.
Keberhasilan langkah-langkah konkrit ini diprediksi akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani yang ada di Kabupaten Bondowoso serta perekonomian daerah pada khususnya.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso sendiri menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem kopi secara menyeluruh. Program penguatan SDM petani, hilirisasi produk, inovasi olahan, dan fasilitasi promosi internasional akan terus ditingkatkan.
Tujuannya jelas, yakni menjadikan Bondowoso sebagai daerah unggulan kopi yang mampu bersaing dengan brand dunia.
Di penghujung acara, Wakil Bupati secara resmi melepas kontainer ekspor sambil mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. “Semoga langkah ini menjadi awal semakin dikenalnya kopi Bondowoso di panggung dunia,” tutupnya dengan optimistis.
Dengan pelepasan ekspor ini, Bondowoso tidak hanya mengirim produk, tetapi juga membawa harapan besar para petani untuk masa depan yang lebih sejahtera. Kopi Bondowoso kini resmi menyapa Australia—dan dunia tampaknya sudah menunggu.(*)
