Khofifah Tegaskan Gelar Pahlawan Marsinah Wujud Penghargaan Presiden atas Perjuangan dan Keberanian Kaum Buruh

11 November 2025 18:50 11 Nov 2025 18:50

Thumbnail Khofifah Tegaskan Gelar Pahlawan Marsinah Wujud Penghargaan Presiden atas Perjuangan dan Keberanian Kaum Buruh
Tasyakuran gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya. (Foto: Martudji/Ketik.com)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada aktivis buruh perempuan, Marsinah. Acara ini berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa, 11 November 2025.

Marsinah adalah aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, yang gugur pada tahun 1993. Gelar Pahlawan Nasional tersebut diberikan negara sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan dan keberaniannya.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas keputusan tersebut. Menurutnya, penganugerahan ini adalah bentuk penghargaan negara terhadap perjuangan Marsinah dalam menegakkan keadilan bagi kaum buruh.

"Kita ucapkan syukur dan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang telah memutuskan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional. Dari sepuluh penerima, tiga di antaranya dari Jawa Timur. Satu di antaranya perempuan dari komunitas yang hidupnya sangat sederhana,” kata Khofifah, disambut tepuk tangan undangan yang hadir. 

Khofifah menjelaskan, proses pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional telah dimulai sejak Desember 2022 oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Kelengkapan administrasi dan verifikasi persyaratan baru terpenuhi setelah kolaborasi intensif antara Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Nganjuk, TP2GD Provinsi Jawa Timur, dan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).

Ia menambahkan, pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day lalu, serikat pekerja se-Indonesia juga bersuara sama merekomendasikan penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Marsinah. Rekomendasi ini diteruskan ke Jakarta dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Untuk melengkapi proses verifikasi, tim Khofifah melakukan berbagai upaya, termasuk "hunting" data primer.

"Kita juga turun hunting, mengumpulkan data primer dari berbagai sumber media massa yang terbit pada masa peristiwa tersebut untuk bisa melengkapi bukti-bukti yang diperlukan," terang Khofifah. 

Ia mengakui, pencarian data kala itu tidak semudah sekarang yang bisa dicari dengan googling. Timnya harus mencari ke berbagai media di Surabaya dan Jakarta.

Di hadapan undangan dan Bupati Nganjuk, Khofifah menyarankan agar dibangun monumen dan situs untuk mengenang perjuangan Marsinah. Hal itu, menurutnya, akan menjadi bukti atas ketokohan buruh perempuan.

Gubernur Khofifah juga mendorong agar desa tempat Marsinah dimakamkan dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif

"Itu nanti bisa diinisiasi menjadi destinasi wisata edukatif. Namun, kalau menjadi desa wisata tentunya ada kelengkapan-kelengkapan harus penuhi. Itu keberadaannya menandakan semangat heroisme kepada siapapun yang datang ke sana, harus tetap tumbuh," terangnya.

Selain itu, ia menyarankan adanya kreativitas untuk membuat suvenir bertema perjuangan Marsinah.

"Misalnya ada suvenir yang terkait dengan pesan-pesan perjuangan dan semangat almarhum Mbak Marsinah, sederhana untuk bisa dibawa pulang," ujarnya.

Di akhir acara yang ditandai dengan pemotongan tumpeng, Marsini, kakak Marsinah, menyampaikan rasa haru dan bangga. Ia menyebut penghargaan ini menjadi bukti bahwa perjuangan adiknya kini diakui oleh negara.

“Kami mewakili keluarga mendapatkan gelar Pahlawan Nasional untuk Ibu Marsinah. Sangat senang, sangat bangga, di mana Marsinah diakui Pahlawan Nasional,” kata Marsini.

Ia mengenang Marsinah sebagai pribadi yang kukuh, gigih, dan teguh pada pendirian. Marsini juga berharap rumah masa kecil mereka di Nganjuk dapat dijadikan museum agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat sosok dan perjuangan Marsinah.

“Semoga nanti bisa menjadi museum. Itu rumah masa kecil bersama nenek dan bulik, dan setelah SPG juga bersama-sama serumah dengan saya, sampai meninggalnya di rumah nenek. Semoga nanti bisa menjadi museum,” harapnya.

Acara tasyakuran tersebut dihadiri oleh keluarga almarhumah Marsinah, Bupati Nganjuk, serta pimpinan elemen buruh dari Surabaya dan daerah lain di Jawa Timur.(*)

Tombol Google News

Tags:

Khofifah marsinah Gelar Pahlawan pahlawan marsinah buruh nganjuk