Kepala BGN: Potensi Perputaran Uang Program MBG di Kabupaten Bandung Capai Rp 5 Triliun Pertahun

9 September 2025 20:05 9 Sep 2025 20:05

Thumbnail Kepala BGN: Potensi Perputaran Uang Program MBG di Kabupaten Bandung Capai Rp 5 Triliun Pertahun
Kepala BGN Prof Dadan Hindayana bersama Bupati Bandung Dadang Supriatna saat monitoring ke SPPG di Kampung Mengger Desa Rancamulya Kec Pameungpeuk, Selasa (9/9/25).(Foto:Iwa/Ketik)

KETIK, BANDUNG – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana menyebut potensi perputaran ekonomi dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung bisa mencapai Rp 5 triliun per tahunnya.

Hal itu ia ungkapkan saat monitoring dan kunjungan kerja ke unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Mengger RT 01/06 Desa Rancamulya, Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, Selasa 9 September 2025.

Prof Dadan menjelaskan melalui program MBG ini, Presiden Prabowo ingin terjadi pertumbuhan ekonomi di desa-desa. 

"Satu SPPG akan menerima uang Rp 10 miliar setiap tahun dan 85 persen diperuntukkan untuk bahan baku. Bahan bakunya beli dari petani dan masyarakat setempat. Pasokan bahan baku untuk dapur MBG ini harus dikoordinir oleh Koperasi Merah Putih," kata Kepala BGN. 

Ia mencontohkan setiap dapur MBG membutuhkan 5 ton beras setiap bulan. Belum komoditi atau bahan baku lainnya seperti telur, daging ayam, ikan, pisang hingga bumbu. 

"Artinya ini peluang ekonomi untuk masyarakat. Masyarakat harus digerakkan untuk menangkap peluang ini. Sayang kalau Rp 5 triliun perputaran uang di Kabupaten Bandung ini malah dibelanjakan bahan baku dari daerah lain," jelas Kepala BGN. 

Namun ia berharap potensi ekonomi yang mencapai Rp 5 triliun per tahun di Kabupaten Bandung ini harus diorkestrasi oleh pemerintah daerah melalui Koperasi Merah Putih yang ada di desa masing-masing, agar dapat menggerakkan perekonomian daerah secara signifikan. 

Prof Dadan mengapresiasi Bupati Bandung Dadang Supriatna yang dinilai sangat semangat dan proaktif dalam menyukseskan program strategis Presiden Prabowo ini.

"Pak Bupati Dadang Supriatna ini semangatnya sangat luar biasa. Terus terang saya sangat mengapresiasi kepada kepala daerah yang proaktif dan begitu semangat seperti Pak Bupati Bandung," ujarnya. 

Semangat Bupati Dadang Supriatna, lanjut Dadan, terlihat dari progres jumlah dapur SPPG yang sudah beroperasi di Kabupaten Bandung. Karena itu ia optimistis seluruh dapur SPPG di Kabupaten Bandung akan siap beroperasi seluruhnya pada akhir November 2025. 

Dadan juga mengaku gembira karena dapur SPPG di Kabupaten Bandung merupakan salah satu yang terbaik dan memenuhi berbagai kriteria yang ditetapkan oleh BGN. 

Sambil berkelakar Prof Dadan mengaku menyebut kesuksesan Kabupaten Bandung dalam menyiapkan dapur MBG karena Bupati Bandung sangat proaktif menghubunginya hampir setiap hari. 

"Bupati Bandung ini adalah salah satu kepala daerah yang paling bawel. Hampir tiap hari beliau WA saya. Telepon saya, dua sampai tiga kali sehari terus bertanya dan mendorong kesuksesan program MBG di Kabupaten Bandung. Saya sangat senang ada Bupati seperti ini, karena sebetulnya kita yang butuh dukungan kepala daerah," tuturnya. 

Ia membandingkan, di beberapa daerah lain masih ada dapur SPPG yang belum beroperasi. Sedangkan di Kabupaten Bandung, Dadan melihat Bupati Bandung terus melakukan percepatan agar 361 dapur SPPG seluruhnya segera beroperasi. 

Saat ini, lanjut Prof Dadan, di Indonesia telah beroperasi 7.558 dapur SPPG yang telah melayani 26 juta penerima manfaat. Ia menargetkan akhir November 2025 seluruh dapur SPPG harus sudah selesai dibangun, agar awal 2026 seluruhnya dapat beroperasi dengan 82 juta penerima manfaat. 

"Yang sudah beroperasi baru sepertiganya yaitu baru melayani 26 juta penerima manfaat. Tapi kalau di Australia, kita sudah bisa beri makan seluruh warga Australia. Kalau di Eropa, kita sudah setara memberi makan warga 4 negara Eropa," ungkapnya sambil tersenyum. 

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku sangat berterima kasih kepada Kepala BGN yang sangat responsif dalam membantu percepatan pembentukan dapur MBG di Kabupaten Bandung. 

"Saya sangat berterima kasih karena Kepala BGN Prof Dadan ini sesibuk apapun selalu diangkat kalo saya telepon. Mohon maaf saya hanya ingin menyukseskan program Pak Presiden," ungkap bupati.

Bupati yang akrab disapa Kang DS itu mengaku sangat siap dan bersemangat untuk menyukseskan program strategis Presiden Prabowo ini. 

"Selain mendorong percepatan dapur SPPG, kami di Kabupaten Bandung juga membentuk pendamping Koperasi Merah Putih agar Koperasi Merah Putih ini dapat berjalan lancar dan sukses," ujar Kang DS. 

Dari 361 dapur MBG yang direncanakan berdiri di Kabupaten Bandung, Kang DS menyebut sudah 90 dapur SPPG yang telah beroperasi. Sisanya, ia menargetkan akan beroperasi pada awal Desember 2025.

"Mari kita sukseskan program Pak Presiden ini. Semoga program ini terus berkelanjutan. Karena ini sangat bagus untuk menggerakkan perekonomian daerah dan manfaatnya untuk menyiapkan generasi emas dan pemimpin masa depan," seru Kang DS. (*)

Tombol Google News

Tags:

program MBG MBG SPPG BGN kepala bgn BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA kang ds