KETIK, MALANG – Menjelang puncak libur Tahun Baru 2026, pengelola Kampung Heritage Kayutangan, Kota Malang, memperketat sistem keamanan dan pengawasan wilayah. Langkah ini diambil guna menjamin keselamatan serta kenyamanan wisatawan yang diprediksi akan memadati kawasan tersebut pada Rabu, 31 Desember 2025.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Heritage Kayutangan, Mila Kurniawati, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif, termasuk berkoordinasi dengan Pelindungan Masyarakat (Linmas) setempat.
"Kami lebih meningkatkan kewaspadaan, kerja sama dengan linmas wilayah setempat, dari kemarin sudah ada posko-posko,” kata Mila, Selasa, 30 Desember 2025.
Menurutnya, risiko kehilangan barang pasti ada lantaran banyaknya jumlah pengunjung.
“Namanya kerumunan pasti ada barang hilang atau apa, tapi Alhamdulillah masih kembali ke pemiliknya," ungkapnya.
Tak hanya itu, Mila juga menjelaskan bahwa di musim hujan ini sudah dilakukan pemantauan di beberapa titik rawan banjir. Pihaknya juga rutin melaksanakan kerja bakti untuk mempercepat surutnya air saat terjadi luapan sungai.
"Untuk banjir sudah langsung dari kelurahan, pemantauan beberapa titik sudah dilakukan jauh waktu pas isu banjir, kita kerja bakti," jelas Mila.
Pihak pengelola juga aktif memberikan imbauan langsung kepada wisatawan agar tidak mendekati area sungai saat hujan deras turun. Selain karena risiko luapan air, kondisi jalanan yang licin juga menjadi perhatian.
"Kita menyampaikan hati-hati jalan agak licin, kalau deras jangan ke sungai, imbauan secara langsung, komunikasi seperti itu," tuturnya.
Ia menambahkan, selama ini wisatawan biasanya langsung berinisiatif mencari tempat berteduh di kedai, kafe, maupun rumah-rumah warga yang berada di dalam kawasan heritage saat hujan mulai turun.
"Kalau hujannya reda ya sudah selesai di tidak sampai banjir yang masuk ke rumah-rumah," imbuhnya. (*)
