KETIK, BATU – Polres Batu masih menyelidiki insiden jatuhnya seorang pengunjung di wahana Pendulum 360, Jatim Park 1. Untuk menguatkan bukti, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim turun langsung memeriksa lokasi kejadian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam.
"Hasil olah dari TKP masih dalam proses, dan pihak kepolisian sedang melakukan wawancara dengan saksi-saksi untuk memperkuat keterangan," kata AKP Rudi, Senin, 26 Mei 2025.
AKP Rudi menjelaskan bahwa Tim Labfor telah datang ke TKP untuk melakukan olah tempat kejadian dan mengumpulkan alat-alat bukti. Selanjutnya, bukti-bukti tersebut dibawa ke laboratorium forensik untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut secara ilmiah.
"Mereka (tim Labfor) datang ke TKP, terus kemudian melakukan olah TKP dan mencari alat-alat bukti di sana. Setelah itu dibawa ke labfor diperiksa kembali secara scientific identification," jelasnya.
Hasil labfor nantinya akan digunakan untuk mengetahui apakah ada kesalahan teknis dalam insiden tersebut, seperti kegagalan atau kerusakan pada wahana. Selain itu, hasil tersebut juga dapat menentukan apakah penyebabnya kelalaian manusia (human error).
"Kita tetap fokus pada penanganan perkara. Kita masih menunggu hasil olah TKP dari Tim labfor Polda Jatim," jelasnya.
AKP Rudi menegaskan bahwa proses penyidikan masih berlangsung. Meskipun menghadapi beberapa kendala teknis, pihak kepolisian tetap optimis dapat menyelesaikan penyidikan dengan tuntas.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pengunjung terjatuh dari wahana Pendulum 360 di Jatim Park 1, Kota Batu, pada 8 April 2025. Korban, yang merupakan pelajar SMP asal Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, mengalami patah tulang kaki.
Korban sempat dirujuk ke RS Baptis Kota Batu untuk penanganan awal, kemudian dipindahkan ke RS Persada Husada Kota Malang atas permintaan keluarga.
Kejadian ini terjadi ketika sabuk pengaman korban tiba-tiba terlepas. Korban sempat berusaha bertahan dengan berpegangan pada pengaman badan, tetapi akhirnya terlempar dari kursi wahana. (*)