KETIK, JAKARTA – Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Sidoarjo di bawah pimpinan Durrul Izza Alatawi (Gus Izza) menegaskan komitmen kuatnya mewujudkan kedaulatan dan kemandirian petani. Komitmen ini diwujudkan melalui fokus pada enam pilar utama menuju Daulat Pangan Nasional.
Gus Izza, Ketua HKTI Kabupaten Sidoarjo, menyatakan bahwa semangat kemandirian petani menjadi landasan gerak organisasi.
"Kedaulatan pangan bukan sekadar wacana, tapi aksi nyata yang harus dimulai dari akar rumput, dari petani itu sendiri. Enam pilar ini adalah peta jalan kami di Sidoarjo untuk berkontribusi pada cita-cita nasional," tegasnya ditemui di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.
Keenam pilar strategis yang menjadi fokus HKTI Sidoarjo tersebut adalah:
- Daulat Benih: Fokus pada pengembangan dan penjagaan ketersediaan benih unggul lokal berkualitas tinggi, mengurangi ketergantungan pada benih impor dan menciptakan kemandirian benih di tingkat petani.
- Daulat Budidaya: Peningkatan kapasitas dan kemandirian petani dalam menerapkan teknik budidaya pertanian yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan efisien untuk hasil optimal.
- Daulat Teknologi: Mendorong adopsi teknologi tepat guna oleh petani guna meningkatkan efisiensi proses produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
- Daulat Tanah: Memastikan perlindungan hak akses dan pengelolaan lahan pertanian oleh petani, serta mengatasi persoalan alih fungsi lahan yang mengancam keberlanjutan sektor pertanian.
- Daulat Pasar: Membangun sistem yang menjamin kepastian pasar dan harga jual yang adil bagi hasil pertanian petani, menghindarkan mereka dari praktik tengkulak dan fluktuasi harga yang merugikan.
- Daulat Modal: Memperluas akses petani terhadap sumber pembiayaan dan permodalan yang terjangkau, ramah, dan berkeadilan untuk mendukung kegiatan usaha tani dan investasi di sektor pertanian.
Konsep enam pilar ini diharapkan menjadi kontribusi nyata HKTI Kabupaten Sidoarjo dalam Munas HKTI. Gus Izza menekankan bahwa implementasi keenam pilar secara sinergis diyakini mampu menguatkan posisi petani sebagai pelaku utama, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan pada akhirnya mewujudkan ketahanan serta kedaulatan pangan nasional yang berkelanjutan.
"Target kami adalah petani yang mandiri, berdaulat atas proses produksinya, dan sejahtera. Enam pilar ini saling terkait dan saling menguatkan. Jika ini berjalan baik di tingkat kabupaten, kami yakin akan memberi dampak positif bagi perwujudan Daulat Pangan Nasional," pungkas Gus Izza. (*)